Ramos: Silakan Mengkritik Saya

Jumat, 07 Oktober 2016

Turin - Sergio Ramos sadar jadi sasaran kritik usai membuat Spanyol kehilangan kans meraih angka penuh atas Italia. Tapi dia bertekad membungkam para pengkritik itu.

Spanyol berkesempatan meraup angka penuh ketika bertandang ke Juventus Italia, Jumat (7/10/2016) dinihari WIB, untuk melawan Italia di lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2018. La Furia Roja unggul lebih dulu ketika Vitolo mencetak gol di menit ke-55.

Namun keunggulan Spanyol buyar di penghujung laga. Pelanggaran Ramos terhadap Eder di kotak penalti, membuat wasit memberikan hadiah tendangan 12 pas ke tuan rumah. Eksekusi Daniele De Rossi melesak ke dalam gawang, saat pertandingan menunjukkan menit ke-82.

Laga pada akhirnya berakhir imbang. Kedua gol tercipta lewat kesalahan, di mana pada gol Spanyol, kiper Italia Gianluigi Buffon melakukan blunder saat berusaha memotong bola terobosan ke Vitolo.

Meski demikian, Ramos memperkirakan dirinya akan menghadapi konsekuensi lebih berat dibandingkan Buffon. Bek Real Madrid itu mengantisipasi akan adanya kritik yang mengalir deras untuknya.

"Perbedaan antara Spanyol dan Italia adalah, bahwa ketika Buffon yang merupakan seorang idola membuat kesalahan, dia tetap dipuji. Di Spanyol, Anda akan dicemooh," kata Ramos dikutip Soccerway.

"Mereka yang mengkritik saya sekarang harus menikmati kesempatan mereka, karena saya akan membungkam mereka pada akhirnya," imbuhnya.

Ramos dalam beberapa musim belakangan kerap dikritik, termasuk dari pendukung Madrid. Salah satu yang disoroti adalah aspek disiplin pemain 30 tahun tersebut, yang kerap melakukan pelanggaran dan mendapatkan kartu merah.

Di level klub, Soccerway mencatat dia sudah mendapatkan 21 kartu merah sepanjang kariernya.

Terlepas dari kesalahannya, Ramos cukup puas dengan penampilan Spanyol dan hasil yang dipetik.

"Saya bangga dengan pertandingannya, tidak dengan penaltinya. Level intensitas yang kami tunjukkan sangatlah tinggi. Mereka mengambil keuntungan dari kekuatan-kekuatan mereka," sambungnya.

"Kami berimbang melawan timnas yang top, kami menyadari ada sebuah perubahan besar dibandingkan dengan yang kami lihat di Piala Eropa," demikian Ramos.