Fadli Zon: Sudah Bukan Rahasia Jokowi di Belakang Ahok

Sabtu, 01 Oktober 2016

foto internet

JAKARTA - riautribune : Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, kemesraan Presiden Joko Widodo dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat keduanya meninjau proyek Light Rail Transit dan Mass Rapid Transit, semakin mempertegas isu miring yang beredar selama ini.

"Sudah bukan rahasia lagi bahwa Jokowi di belakang Ahok, sehingga diduga kasus-kasus yang jelas-jelas merugikan negara hingga kini belum ditindaklanjuti," kata Fadli saat dihubungi, Jumat (30/9/2016) malam.

Saat meninjau pembangunan proyek LRT di kilometer 13 Tol Jagorawi, Cibubur, Jakarta Timur, Jumat (30/9/2016), Jokowi sempat berbicara empat mata dengan Ahok. Para pejabat lain yang semula mendampi Jokowi menunggu di tempat lain.

Bahkan Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno sempat diberi kode oleh seorang protokol Istana untuk memberi kesempatan Jokowi-Ahok bicara berdua.

Pihak biro pers juga sempat mengelabui wartawan agar mengambil gambar Jokowi-Ahok yang saat keduanya meninjau tiang LRT.

Saat meninjau Proyek MRT di Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Jokowi-Ahok juga menunjukkan keakraban serupa. Bahkan Jokowi-Ahok mengunggah foto mereka berdua di lokasi peninjauan di media sosial masing-masing.

"Kalau dilihat dari politik, ini adalah gesture Jokowi mendukung Ahok," tambah dia.

Kendati yakin Ahok bersama pasangannya Djarot Saiful Hidayat didukung Jokowi dalam Pilgub DKI 2017, Fadli mengaku tetap yakin pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung partainya bisa memenangi kontestasi. Ia menilai, dukungan Jokowi ke Ahok tak memiliki nilai elektoral bagi masyarakat Jakarta.

"Yang memilihkan rakyat Jakarta. Yang menentukan juga pemilih Jakarta," kata dia.

Meski menilai dukungan Jokowi tak berpengaruh, namun Wakil Ketua DPR RI ini pun berharap Jokowi bisa bersikap netral di Pilgub DKI. Sebab, tidak etis apabila kepala negara ikut cawe-cawe dalam urusan Pilkada. Apalagi, masih banyak berbagai permasalahan yang harus diselesaikan.

"Fokus saja mengurus masalah nasional yang masih berantakan di sana sini," ucap Fadli.(kmps)