Komisi III DPR Pantau Kasus Kanjeng Dimas Taat Pribadi

Jumat, 30 September 2016

foto Anggota Komisi III DPR Benny K Harman

JAKARTA - riautribune : Komisi III DPR RI memantau kasus dugaan pembunuhan yang menyeret penasihat spiritual Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Anggota Komisi III DPR Benny K Harman mengatakan, pihaknya memantau perkembangan kasus ini.

"Kasus ini kan soal pembunuhan, tapi berkembang menjadi penipuan," kata Benny K Harman saat ditemui di Hotel Ritz Charlton, Jakarta, Kamis (29/9/2016).

Benny berpendapat, kasus Dimas Kanjeng ini cukup unik, karena menyeret-nyeret pejabat negara dan jenderal.

"Katanya ada jenderal yang datang ke Dimas Kanjeng untuk menggandakan uang. Ini kan unik," ujarnya.

Mengenai rencana Dimas Kanjeng Taat Pribadi akan meminta perlindungan hukum, politikus Partai Demokrat akan mengikuti perkembangan penyelidikan di kepolisian.

"Kita lihat saja nanti hasil penyelidikan dari kepolisian," imbuhnya.

Di tempat berbeda, Ketua Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, Marwah Daud Ibrahim mengatakan, Taat Pribadi kerap diundang ke berbagai acara yang dihadiri pejabat penting mulai dari polisi hingga sekelas menteri.

Bahkan, Taat Pribadi pernah diajak ke Istana Negara. "Dalam satu acara, beliau diundang. Karena yang mengundang dekat dengan presiden dan menteri, maka diajak ke Istana," jelas Marwah.

Namun, Marwah tak menyebutkan dalam acara apa Taat Pribadi diajak ke Istana. Ia menyebutkan, orang yang mengajak Taat Pribadi itu awalnya beberapa kali mengunjungi padepokan di Probolinggo.

Di media sosial, beredar foto Taat Pribadi tengah bersalaman dengan Presiden Joko Widodo. Sementara, Wakil Presiden Jusuf Kalla berada di samping Presiden.

Soal foto itu, Marwah membenarkanya. "Mungkin motret fotografer Istana kali," ucapnya.