Saiman: “Ada Transaksional dan Tidak Mengedukasi Pemilih”

Rabu, 21 September 2016

Pengamat politik Riau Saiman Pakpahan,SIP,Msi,

PEKANBARU - Riautribune : Fenomena muncul hanya dua pasangan calon di bursa politik jelang Pilkada kota Pekanbaru menunjukkan sisi keterpurukkan partai, bahwa partai tidak mampu membesarkan kader, sehingga orang diluar partai yang diusung.

Demikian diungkapkan oleh pengamat politik Riau Saiman Pakpahan,SIP,Msi, bahkan tegas ketua Lab hubungan Internasional ini menduga ada transaksional di tubuh partai bahkan mengindikasikan tidak ada edukasi terhadap pemilih, sehingga calon-calon yang muncul hanya karbitan.

“Kita semakin tidak apresiasi terhadap partai, karena mereka tidak sukses mengusung kader. Padahal kader adalah pejuang-pejuang politik yang dari awal sudah melalui proses rekrutmen. Tetapi kemudian mengada yang diusung adalah orang diluar partai. Hasilnya, publik Pekanbaru tidak disuguhkan pada figur yang benar telah melalui proses edukasi partai. Jangan salahkan pemilih ketika tingkat partisipasi rendah. Karena mereka tidak disodorkan figur yang qualifate,”Ucap Saiman yang akan melanjutkan studinya ke Jerman ini.

Saat ini hanya dua kader partai yang muncul untuk pilkada kota Pekanbaru, yakni Firdaus-Ayat diusung PKS, Demokrat, dan Gerindra, Ramli Walid-Irfan diusung oleh Golkar,PAN, dan PKb. Sementara beberapa partai seperti PDIP, Hanura dan PPP masih diperebutkan oleh Dwi Agus Sumarno.

Saiman juga menambahkan khusus untuk Golkar, cukup membuat publik terperangah karena figur dari luar partai yang malah diusung. “Saya melihat Golkar dikuasai oleh segelinter orang saja, inilah yang akan menjatuhkan popularitas partai ini dimata konstituennya. Ini bahkan berdampak pada jumlah partisipasi pemilih kedepan,”Ucap Saiman.(ehm)