Perdana, Jamaah Haji Asal Banjarmasin Pulang ke Tanah Air

Sabtu, 17 September 2016

ilustrasi internet

MAKKAH - Fase pemulangan jamaah haji dari tanah suci resmi dimulai, ditandai dengan pemberangkatan kloter 01 embarkasi Banjarmasin ke tanah air, Sabtu (17/9/2016). Mereka akan diterbangkan dari bandara King Abdul Aziz Jeddah pada pukul 09.00 WAS dan diperkirakan sampai di Indonesia sekira pukul 00.00 WIB.

Dari Hotel Jauharat Al Adham di kawasan Misfalah, Makkah, para jamaah haji diangkut menggunakan tujuh bus Rabitat Makkah.

"Kloter BDJ 01 dengan jumlah jemaah 300 orang yang sebelumnya menempati gedung 902 di Misfalah menjadi kloter perdana," ujar Kepala Daker Makkah Arsyad Hidayat usai membantu jemaah dalam proses pemberangkatan menuju Jeddah, Sabtu (17/9/2016) dini hari.

Pemberangkatan para jamaah mundur sekira dua jam dari jadwal semula. Awalnya, pemberangkatan dijadwalkan pada pukul 23.00 WAS. Namun tujuh unit bus yang akan membawa jamaah baru datang dua jam dari jadwal.

"Meski agak terlambat, secara umum berjalan baik karena jamaah sejak awal sudah kita sampaikan agar tidak turun terlebih dahulu, kecuali kalau bus nya sudah datang. Alhamdulillah kebanyakan masih ada di kamar sambil istirahat, sebagian ada yang di bawah," ujar Arsyad.

Disinggung penyebab keterlambatan, Arsyad menyebut adanya permasalahan pada sistem di Kementerian Haji. Menurutnya, ada perbedaan data kapasitas seat pesawat antara jadwal yang dikeluarkan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dengan yang tertera dalam sistem di Kementerian Haji.

"Kita punya pola standar pesawat yang sudah baku. Contoh untuk BDJ ini kan 300, ternyata data di sistem Kementerian Haji berbeda, lebih sedikit. Jamaah JKG yang seharusnya 450 orang ternyata juga hanya tertulis 344. Kemudian ada pesawat Boeing 777 yang seharusnya 393 ternyata di sistem hanya 311," jelasnya.

"Ini tadi malam kita sudah komunikasi dengan Deputi Kementerian Haji dan Alhamdulillah pada pemberangkatan BDJ 01, meski terlambat tapi berjalan lancar," tambahnya.

Atas masalah ini, Arsyad mengaku akan mengecek pokok permasalahannya, apakah pada pihak maskapai, otoritas bandara (GACA), Kementerian Haji atau pihak lain. Hal yang pasti, kata Arsyad, dari jadwal yang dibuat PPIH sudah menyebut masing-masing kloter dengan kapasitasnya.

"Di situ tidak ada kapasitas sebanyak 344 atau 311 karena itu tidak ada dalam standar pesawat yang kita pakai untuk penerbangan ke Tanah Air," jelasnya.

Ketua kloter BDJ 001 menjelaskan bahwa jumlah jamaah kloternya masih lengkap sesuai dengan data saat keberangkatan. Menurutnya, ada satu jamaah yang sakit dan dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS). Jamaah tersebut bahkan disafariwukufkan pada saat proses puncak haji, wukuf di Arafah. Namun, tiga jam sebelum kepulangan, jamaah tersebut sudah diizinkan untuk pulang sehingga dijemput di RSAS.

"Sekarang kondisinya sudah stabil. Hanya ada catatan dokter agar sesampainya di Indonesia segera dirujuk ke Rumah Sakit Indonesia," ujarnya.

Selain BDJ 01, delapan penerbangan lainnya juga akan diberangkatkan pada 17 September dengan jadwal sebagai berikut:

1. Kloter 1 Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG 1), terbang pukul 10.10 WAS menggunakan Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 7561.

2. Kloter 1 Embarkasi Padang (PDG 1), terbang pukul 12.40 WAS menggunakan Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 3401.

3. Kloter 1 Embarkasi Medan (MES 1), terbang pukul 14.30 WAS menggunakan Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 3201.

4. Kloter 1 Embarkasi Jakarta Bekasi (JKS 1), terbang pukul 17.10 WAS menggunakan Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV 5600.

5. Kloter 1 Embarkasi Makassar (UPG 1), terbang pukul 17.10 WAS menggunakan Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 1301.

6. Kloter 1 Embarkasi Surabaya (SUB 1), terbang pukul 18.30 WAS menggunakan Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV 5640.

7. Kloter 1 Embarkasi Batam (BTH 1), terbang pukul 19.00 WAS menggunakan Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV 5612.

8. Kloter 2 Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG 2), terbang pukul 19.40 WAS menggunakan Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 7461. (okz)