Dr Syawal: "Membahayakan Keselamatan Warga Pekanbaru"

Sabtu, 20 Agustus 2016

Pekanbaru - riautribune: Pemerintah kota kembali cuek akan keselamatan warganya,kali ini ketidak tegasan itu terlihat dari kinerja Dinas Tata kota yang tidak menegur penanggung jawab proyek pembangunan mall dan apartemen di Simpang 4 jalan nangka, betapa tidak 3 buah crane yang tengah beroperasi berada di luar pagar proyek.


Dr.Syawal Syatibi pakar Kontruksi


 "Kondisi yang terlihat hari ini sangat membahayakan warga,apalagi simpang 4 jalan nangka itu adalah titik dengan tingkat kemacetan tinggi, dan waktu tunggu yang lama. Jika seadainya lengan crane itu patah seperti di peristiwa di Mekkah, maka akan banyak korban yang akan berjatuhan.

Kedua, jika blok batu penyeimbang jatuh kekepala anda,ketika sedang antri di lampu merah simpang 4 nangka, siapa yang akan bertanggung jawab. Kecelakaan seperti ini kan tidak bisa di predikasi, namun antisipasi jauh jauh hari harus dilakukan.

Dimana dinas tata kota yang harusnya tegas menegakkan aturan K3 kesehatan,dan keselamatan kerja,"Ucap Dr Syawal Syatibi pakar K3 dan pakar kontruksi dari Universitas Riau tegas, Jumat (19/9)

   Jebolan Universitas Jerman ini mengatakan,bahwa seharusnya lengan crane yang merupakan fasilitas kerja pihak proyek berada di dalam pagar, sehingga apapun pristiwa yang terjadi akan menjadi tanggung jawab pihak perusahaan.

  "Dengan kondisi seperti itu, pihak perusahaan bisa berkelit. Nah, disini kejelian instansi terkait seperti dinas tata kota harusnya menegur, dan memberikan sangsi,"Ucap Syawal.

  Kekhawatiran Syawal cukup beralasan, mengingat kondisi cuaca di Riau seperti petir cukup sering terjadi dan berdaya kuat.

  "Kami pihak akademisi ini menekankan, ingat bahwa pemerintah kota ini juga berkewajiban akan keselamatan warganya. Jangan hanya karena sebuah investasi ratusan nyawa di korbankan"Ucapnya dengan nada tinggi.(ehm)