Hentikan, Proyek Lapangan Tenis DPRD Riau

Senin, 15 Agustus 2016

Anggota Komisi A DPRD Riau Kordias Pasaribu.

PEKANBARU-riautribune: Proyek pemasangan atap lapangan tenis gedung DPRD Riau senilai Rp1,030 miliar yang saat ini sedang di kerjakan oleh CV Riau Jaya Perkasa dinilai membuang anggaran daerah. Proyek tersebut sama sekali tak punya manfaat baik untuk anggota dewan maupun masyarakat luas. Masih banyak kebutuhan anggaran untuk kepentingan yang jauh lebih penting dan lebih bermanfat untuk masyarakat.

"Saya tak bisa melihat azas manfaat dari lapangan tenis ini baik untuk kepentingan dewan maupun pihak lain. Masih banyak keperluan lain bagi masyarakat Riau yang perlu diakomodir," kata anggota Komisi A DPRD Riau Kordias Pasaribu, Ahad (14/8/2016).

Menurut Ketua DPD PDIP Riau ini, ia menilai lapangan tenis bukan menjadi kebutuhan mendesak dan mendukung kinerja dewan dalam menyerap aspirasi masyarakat. Dengan kesibukan yang menumpuk, tidak ada waktu bagi anggota dewan untuk memanfaatkan fasilitas tersebut.

"Karena saya sendiri secara pribadi tidak paham main tenis, saya kira itu tak ada manfaatnya. Lebih baik dana sebesar itu digunakan untuk beasiswa anak tidak mampu bersekolah, berapa banyak yang bisa terbantu. Ketimbang mubazir saja buat lapangan tenis," lanjutnya.

Kalimat yang sama juga disampaikan Wakil Ketua Komisi C DPRD Riau H. Musyaffak Asikin. Politisi PAN ini bahkan lebih keras meminta kalau ada aturan yang membolehkan proyek sedang berjalan dihentikan, sebaiknya dihentikan, sebelum ada masalah di belakang hari.

"Sebaiknya dana sebesar itu dipakai untuk pembangunan jalan dan sebagainya yang lebih menyentuh masyarakat banyak. Selama dua tahun saya berkantor di DPRD Riau, belum pernah saya melihat lapangan ini tak pernah dipakai," kata Muasyaffak.

Ia menduga proyek di bawah Sub Bagian Perlengkapan itu hanya untuk kepentingan pihak tertentu mencari keuntungan. Padahal hasil dari kunjungannya reses, warga terus menyampaikan aspirasi pembangunan infrastruktur.

"Setiap reses banyak keluhan masyarakat yang disampaikan ke kami. Namun hasil reses kami kadang malah tak dilaksanakan oleh pemerintah. Malah sekarang Sekwan justru memperbaiki lapangan tenis yang tak penting itu," kata dia dengan nada agak tinggi.

Ia berharap kepada Sekwan Drs.H. Kaharudin yang baru beberapa bulan menjabat untuk menata kembali program-program dibawah satuannya. Masing-masing bidang mesti jeli dengan membuat program lebih bermanfaat dan menyentuh dan menunjang kinerja dewan itu sendiri.

"Ketimbang lapangan tenis, lebih bagus benahi kendaraan operasional dan fasilitas pendukung lainnya yang memang terkait kinerja dewan. Ini malah terbalik, banyal hal-hal yang lebih penting justru tidak diprogramkan," tutupnya.(mbo)