Kata Zulkifli Hasan tentang Musuh Ahok

Kamis, 11 Agustus 2016

foto Ketua MPR Zulkifli Hasan

JAKARTA - riautribune : Ketua MPR Zulkifli Hasan mengomentari hari-hari menjelang perhelatan Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini menyoroti pencalonan gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Ahok sudah memutuskan maju melalui jalur partai. Dia didukung Partai Golkar, Partai Nasdem dan Partai Hanura.

Di sejumlah survei, tingkat keterpilihan Ahok pun selalu nomor satu. Zulkifli mengakui Ahok berpeluang besar kembali jadi gubernur DKI. Namun ada satu ganjalan yang bisa menjadi musuh besar Ahok.

PAN, partai yang dipimpin Zulkifli memastikan tidak bakal mendukung Ahok. Ada beberapa alasan yang melatar belakangi keputusan tersebut.

Menurut Zulkifli, Ahok memiliki kelebihan dengan ketegasan yang kerap ditunjukan dalam kepemimpinannya.

Tapi, ketegasan itu kadang berlebihan dan tak jarang berubah jadi amarah. Tak bisa mengendalikan emosi membuat Ahok bisa jadi dijauhi rakyat. Musuh Ahok saat ini, kata Zulkifli, adalah diri sendiri.

"Ketegasan dan kegalakan Ahok (Basuki) itu menjadi kelebihan sekaligus kelemahan bagi dia sebagai pemimpin," kata Zulkifli, Rabu (10/8/2016).

Menurut Zulkifli, sedianya Ahok bisa mendapat tempat di hati seluruh warga Jakarta lewat kedisipilinan yang telah diterapkan.

Namun, itu menjadi sulit sebab mantan Bupati Belitung Timur itu kerap mengeluarkan pernyataan kontroversial yang tak jarang menyinggung pihak tertentu.

"Makanya, Ahok (Basuki) itu sebenarnya kalau tidak banyak bicara yang kontroversial dan diam, sepertinya justru pasti bakalan menang di Pilgub DKI nanti," kata Zulkifli.

"Nah ini bahkan pendukungnya sendiri yang mengumpulkan KTP untuk dia malah dimarahi, kalau seperti itu ya sulit."

Sebelumnya, Zulkifli mendukung Koalisi Kekeluargaan yang baru dibentuk oleh sejumlah kepengurusan partai politik di tingkat provinsi.

Menurut Zulkifli, koalisi yang dibentuk oleh PAN, PDI-P, PPP, PKS, PKB, Partai Gerindra, dan Partai Demokrat itu merupakan alternatif bagi warga DKI Jakarta agar memiliki pilihan selain petahana, yakni Basuki Tjahaja Purnama.

"Kami di tingkat DPP menyepakati terbentuknya Koalisi Kekeluargaan agar ada alternatif selain petahana (Basuki), dan kami di PAN setuju Risma sebagai calon gubernurnya," ujar Zulkifli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.(kmps/rt)