Rapat Paripurna Istimewa Dalam Rangka HUT ke-59 Provinsi Riau di DPRD Riau

Rabu, 10 Agustus 2016

foto riautribune.com

PEKANBARU-riautribune: Memperingati hari jadi Provinsi Riau ke-59, Anggota DPRD Riau melaksanakan Rapat Paripurna Istimewa di Gedung DPRD Riau, Selasa (9/8). Paripurna kali ini mengangkat tema “Kita Tingkatkan Kinerja Pemerintah Daerah Terhadap Pelayanan Publik Melalui Penerapan Sistem Pemerintah Berbasis Teknologi".

Pelaksanaan rapat saat itu dipimpin langsung oleh Wakil Ketua DPRD Riau Noviwaldy  Jusman didampingi Wakil Ketua DPRD Sunaryo dan Manahara Manurung. Turut hadir saat  itu Gubernur Riau (Gubri) Arsyadjuliandi Rachman.Hadir juga para anggota DPR RI dan DPD RI daerah pemilihan Riau seperti Jon Erizal, Said Abubakar Assegaf, Instiawati Ayus, serta anggota DPD RI Dapil Sumatera Utara Dedi Iskandar Batubara dan DPD dari daerah pemilihan Aceh Ghazali Abbas serta ribuan undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Noviwaldy Jusman mengatakan, Provinsi Riau akan menghadapi perhelatan pemilihan kepala daerah Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar tepatnya di awal tahun 2017 mendatang. Untuk itu, ia mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk sama-sama menyukseskan kegiatan tersebut. “Mudah-mudahan semua persiapan dan pelaksanaan kegiatan pemilihan Wali Kota Pekanbaru dan Kampar dapat berjalan sukses dan lancar dengan melahirkan kepala daerah pilihan rakyat yang berkualitas, amanah, dan benar-benar mengabdi untuk kemajuan daerah guna peningkatan kesejahteraan rakyat,” ungkap Noviwaldy.

Untuk itu pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar yang akan terlibat dalam proses demokrasi tersebut agar senantiasa menjaga keamanan, ketertiban serta tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin memecah belah rasa persatuan dan kesatuan.

“Kehidupan yang rukun dan damai di tanah Melayu yang selama ini sebenarnya sudah kita rasakan karena partisipasi dari masyarakat dalan pemilihan kepala daerah,” ungkapnya. Lebih lanjut disampaikannya, dengan pertambahan usia Riau saat ini tidak hanya sebatas pertambah nilai dan angka-angka saja. Hendaknya dijadikan sebagai waktu jeda untuk merenung, mengenang apa yang hilang terbilang, apa yang kurang dan apa yang bakal akan terjadi mendatang saat memperingati lahirnya sebuah peristiwa besar seperti perayaan hari jadi ke- 59 Provinsi Riau.

“Hendaknya berpikir dari berbagai aspek pemahaman dengan moral dan etika karena dalam proses perjalanan peristiwa itu banyak hal yang patut menjadi pelajaran berharga terutama bagi generasi penerus perjuangan bangsa demi meraih kejayaan Provinsi Riau ini,” ungkapnya. Patut dimaklumi bahwa daerah Riau menjadi sebuah provinsi, merupakan buah dari perjuangan para tokoh pendiri yang tak kenal lelah dan tanpa pamrih memperjuangkan Riau ini, sebagian besar di antara mereka yang saat ini sudah mendahului generasi penerusnya.

Pemprov Riau berikan penghargaan kepada 20 pejuang dan Tokoh Daerah
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, untuk mengenang para pejuang tokoh Provinsi Riau, Pemprov Riau juga memberikan sebuah penghargaan sebagai bentuk penghormatan kepada para pejuang tersebut, penghargaan kepada dua puluh pejuang yang sudah mengharumkan Provinsi Riau. Karna semangat perjuangan mereka diharapkan dapat dilanjutkan dalam rangka menjadikan Provinsi Riau sebagai negeri yang semakin terbilang, gemilang dan cemerlang sejati sampai masa yang akan datang.

Berikut nama-nama tokoh yang dinobatkan sebagai pahlawan dan mendapat penghargaan pada HUT Provinsi Riau ke-59 sebagai pahlawan kemerdekaan RI yakni Kol Abbas Jamil dari Kabupaten Siak, Abdul Latif Dt Bandaro Sati dari Kabupaten Kampar, Arifin Ahmad dari Kabupaten Bengkalis, Kolonel (purn) H Masnoer dari Kabupaten Bengkalis, H Raja Roesli BA dari Kabupaten Kuantan Singingi.

Kemudian Letkol (purn) Hasan Basri Lilit dari Riau, Khadijah Ali dari Riau, M Boya  Letda dari Indragiri Hilir, OK Muhammad Djamil Kabupaten Siak, Brigadir Jendral Soebrantas Siswanto dari Kabupaten Bengkalis, Sultan Muhammad Zainal Abidin Rokan Hulu, Tengku Agung Syarifah Latifah Kabupaten Siak, Thoha Hanafi Kabupaten Indragiri Hulu, Tulus dari Rengat, Buya Ma’rifat Mardjani dari Kabupaten Kuansing. Sementara itu Tuan Guru Syekh Abdurahman Syidiq dari Inhil dinobatkan sebagai pahlawan pejuang agama Islam. Datuk muhammad Djohan dari Kepulauan Meranti sebagai pahlawan bidang politik dan pemerintahan, Datuk Wan Abdurahman dari Pekanbaru sebagai pahlawan bidang politik dan pemerintahan. H Daeng Muhayan Nur Kepulauan Meranti pahlawan bidang politik dan pemerintahan dan Tennas Effendi sebagai pahlawan budaya.
Bersama-sama penganugerahan penghargaan berupa gelar pahlawan kemerdekaan dan gelar pahlawan lainnya dewan dan pemerintah daerah mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada para tokoh dan pejuang Riau tersebut.

Dikatakan Noviwaldy, untuk menumbuhkan semangat berdemokrasi yang diiringi dengan gerak langkah dan juga peningkatan pembangunan demi kemajuan Riau, hal ini sesuai dengan kebudayaan Melayu dalam lingkungan masyarakat yang agamis sejahtera lahir dan bhatin di Asia Tenggara tahun 2020. “Meskipun sudah berjuang sekuat tenaga, tanpa kenal lelah, masih banyak lagi yang harus kita perbaiki dan kita tingkatkan di usia Provinsi Riau ke 59 saat ini, untuk mencapai sejahtera itu sangat memerlukan kesan dan rasa empati serta upaya yang sungguh-sungguh dari para pelaku pembangunan di negeri ini, serta dalam pembentukan rangkaian yang tak dapat dipisahkan dengan cita-cita kekinian dan masa depan kita semua,” ungkapnya.

Diteruskannya, saat ini melalui visi dan misi serta program pemerintah provinsi dipimpin oleh para kepala daerah mulai gubernur pertama, hingga Gubernur saat ini. Kepemimpinan gubernur Riau H Asyadjuliandi Rachman telah menitikberatkan pada gubernur selanjutnya, terkait peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan bidang-bidang strategis seperti infrastruktur, pengantasan kemiskinan, keparawisataan dan lingkungan hidup. Titik berat program pembangunan tersebut merupakan garda utama pembangunan yang dapat diwujudkan apabila didukung dengan semangat kebersamaan.

“Sangat mungkin karena Provinsi Riau di dukung oleh potensi besar dalam berbagai bidang pembangunan terutama aspek sumber daya alam dan letaknya yang strategis dan potensi sumber daya manusia yang semakin berkualitas,” ungkapnya. Dengan meningkatkan seni budaya Melayu dan warisan leluhur serta penerapan kemajuan teknologi yang tepat saat ini, agar lebih berpegang teguh kepada jati diri budaya Melayu yang ditopang oleh kecanggihan teknologi masa saat ini. Selain menegaskan agar seluruh aparat Pemerintah Provinsi Riau bersama seluruh rakyat selalu dapat menerapkan teknologi dalam setiap aspek pembangunan terutama dalam rangka peningkatan pelayanan publik.

Dalam kesempatan itu, Noviwaldy Jusman juga menyampaikan, penghargaan yang setinggi-tingginya kepada tim satuan tugas kebakaran lahan dan hutan yang bekerja siang dan malam tak kenal lelah menjalankan tugasnya. Hal tersebut, diharapkan dapat dipertahankan selama-lamanya hingga negeri Riau ini tidak lagi disebut sebagai pengekspor asap ke negara tetangga. "Kami bersyukur dan berterima kasih kepada para Pejuang Riau karena sampai saat ini Provinsi Riau di usia 59 tahun ditahun 2016 ini, Riau menjadi daerah yang maju dan berkembang, dan ditahun ini Provinsi Riau menjadi lebih baik kami berharap bisa bebas dari bencana karhutla dan kabut asap," tambahnya lagi.(adv)