DPRD Desak Pemprov Tangani Rawan Konflik Perbatasan

Senin, 25 Juli 2016

foto kantor dprd riau

 PEKANBARU - riautribune :Rawan nya daerah yang berbatasan dengan provinsi tetangga,sering menjadi pemicu terjadi nya konflik antara negara.Hal ini pula lah yang, menjadi keluhan masyarakat Riau yang berada di daerah perbatasan. Karena konflik ini masyarakat mengharapkan Pemprov mau peduli dengan permasalahan yang di hadapi masyarakat sekitar.
 
Demikian disampaikan oleh anggota DPRD Riau, Firdaus SAg kepada wartawan, Jum'at (22/7). Dikatakanya, banyak nya permasalahan yang dialami masyarakat di daerah perbatasan tersebut. Sehinggan ini menjadi keluhan yang berkepanjangan. Ini harus jadi perhatian serius.
 
"Sama-sama kita ketahui, daerah perbatasan kita itu rawan. Maka, seyogyanya Pemprov Riau melalu instansi terkait BPPD untuk dapat menangani permasalahan tersebut. Sebab ini, menjadi keluhan masyarakat," ungkap anggota DPRD Riau asal Dapil Rokan Hilir (Rohil) ini.
 
Politisi PKB inipun mengharapkan keseriusan bagi pihak-pihak yang berkaitan penyusunan program di daerah perbatasan Provinsi Riau. Tentunya, sinergi dalam memberi masukan di dalam rangka halnya penyusunan rencana Tata Ruang pada daerah perbatasan ini.
 
"Seperti contoh keluhan daripada masyarakat di daerah perbatasan yang berada di Rohil. Dimana ada terjadi penyerobotan lahan. Hal ini dilakukannya perusahaan berasal dari Provinsi Sumut. Sehingganya dikeluhkan masyarakat, dan mereka berharap pemprov peduli dengan persoalan yang mereka hadapi," sebutnya.
 
Dikatakannya, kondisi ini tentunya juga bisa merugikan daerah Riau, dikarenakan penerbitan izinnya ini yang berasal dari Provinsi Sumut. Maka dari itu, sambungnya, mesti ada kepeduliannya Pemprov pada daerah perbatasan, sehingganya masyarakat ini tidak resah.
 
Selain itu, juga diharap Pemprov bisa membangun infrastruktur di daerah perbatasan tersebut. Hal lainnya yang perlu diingat, sebut Firdaus, didaerah perbatasan itu sangat rawan terjadi hal-hal tidak diinginkan, dan dapat merugikan masyarakat di daerah itu.(mbo)