Jatra Hotel Permalukan Konsumen, Irnita: "Kami Sudah Deposit, Eh Nggak Boleh Pesan Makanan"

Kamis, 21 Juli 2016

foto Internet

PEKANBARU-riautribune: Hotel Jatra Pekanbaru yang selama ini menggaungkan diri sebagai hotel bintang, nampaknya tidak mampu memberikan sebuah kenyamanan dan penghormatan bagi pelanggannya. Demikian diungkapkan oleh Irnita salah satu konsumen Jatra Hotel yang juga pengurus PGRI pusat, ketika baru-baru ini diwawancara sejumlah awak media di Pekanbaru.

 "Kami ketika menginap sudah diminta untuk menyetorkan deposit, dan itu sudah kita lakukan. Bahkan kami sudah konfirmasi akan menginap selama tiga hari. Di hari kedua, ketika saya akan makan malam, pihak hotel tidak memperbolehkan. Alasannya saya sudah tidak ada deposit lagi. Saya cukup jengkel mendengarkan hal tersebut, namun karena malas berdebat, saya sampaikan jika itu kendalanya saya akan bayar dengan uang pribadi. Ternyata besoknya setelah kami chek kami masih memiliki deposit. Ini yang cukup membuat kita geram dan melukai hati kami sebagai konsumen, Melihat gelagat ini, hari kedua langsung chek out," ucap Irnita, Rabu (20/7).

Pada kesempatan yang sama, salah satu panitia acara kegiatan seminar PGRI, Soetrino menuturkan, dirinya cukup dipermalukan oleh sikap dan prilaku managemen hotel Jatra Pekanbaru.

"Beliau bu Irnita adalah tamu kehormatan kami, padahal ketika awal-awal chek in, kami sudah meninggalkan nomor kontak, jika ada permintaan apapun pihak hotel silahkan berurusan dengan kami pihak panitia. Ternyata setelah kejadian ini, kami chek depositnya hanya kurang Rp17ribu saja untuk berbelanja makanan. ini kan bisa mereka tagihkan ketika kami chek out terakhir, atau mereka bisa hubungi kami ketika permintaan ini muncul, tidak langsung mengkonfirmasi kepada bu Irnita, yang jelas-jelas adalah tamu kehormatan kami. Dengan kasus ini, terbukti bahwa hotel Jatra sendiri tidak mampu menjaga service dan kehormatan tamu, bahkan kami sebagai konsumen." ucap Sutrino yang mengaku cukup kesal.

Ketika hal ini dikonfirmasi, pihak Jatra Hotel Pekanbaru masih terlihat berkelit, awak media riautribune.com yang diterima oleh Manager HRD, Lodwek Marpaung mengatakan dirinya baru mendengarkan kasus seperti ini.

 "Kami chek kasus ini terlebih dahulu, mohon beri waktu kepada kami. jika memang kesalahan itu muncul dari kami, kami akan menindak," ucap Lodwek.

Namun demikian ketika riautribune.com sudah memasuki dealine pemberitaan, Lodwek kembali menghubungi, dirinya mengaku pihaknya akan meminta maaf kepada pihak pengurus PGRI, menurutnya adalah kesalahan di SOP pihak menagemen. (ehm)