DPR Selidiki Gratifikasi Dokter Terkait Vaksin Palsu

Selasa, 19 Juli 2016

foto Internet

JAKARTA - riautribune : Ditemukannya oknum dokter yang menggunakan vaksin palsu terhadap pasiennya membuat Ketua Komisi IX DPR, Dede Yusuf Effendi berencana mengevaluasi soal gratifikasi dokter.

“Itu harus. Sama seperti kemarin kita mendengar harus ada evaluasi sales-sales yang masuk ke dokter, harus dievaluasi. Termasuk yang di duga ada bidan yang terlibat harus dievaluasi juga,” kata Dede di Gedung DPR, Jakarta, Senin (18/7/2016)

Hal itu dilakukan agar tidak ada oknum dokter yang menyalahgunakan jabatannya dengan bermain-main terhadap obat yang seharusnya digunakan memberikan kesehatan bagi manusia.

“Kita jangan bermain-main dengan obat yang dapat mengganggu rasa nyaman dan keamanan daripada si pasien,” ujar dia.

Guna mencegah adanya alat kesehatan yang dipalsukan, politikus Partai Demokrat itu berencana memberi barcode untuk obat-obat. Dengan barcode, tentu obat yang masuk akan terdata secara digital.

“Besok obat-obatan harus dilakukan seperti barcode, bukan lagi nomor sampling. Kalau barcode sudah ter-scan, berarti dia sudah tidak bisa dipakai lagi. Itu semua mungkin fasilitas kesehatan rumah sakit harus ada scanning barcode. Ini akan kita pelajari, termasuk kewenagan BPOM mengenai undang-undang baru,” tukasnya.(okz/rt)