Gubri dan Wako Hadiri Hari Raya Puasa Enam di Bangkinang

Kamis, 14 Juli 2016

Gubri dan Wako saat bersama masyarakat Bangkinang seberang pada Raya Enam 1437 H (foto humas pemko)

BANGKINANG-riautribune :Gubernur Riau Arsyad Jualiandi Rachman  dan Walikota Pekanbaru DR H Firdaus MT, Rabu (13/7/2016) secara bersama hadir di Bangkinang Seberang, Kabupaten Kampar dalam menyemarakkan Hari Raya Puasa Enam yang merupakan tradisi religis yang turun temurun bagi masyarakat Bangkinang seberang dan sekitarnya.

Kedua tokoh penting tersebut yang diampingi para pejabat Pemprov dan Pemko Pekanbaru disambut oleh para pimpinan serta tokoh masyarakat Kabupaten Kampar yang memang sejak subuh sudah ramai berkumpul di seluruh masjid dan pulang ziarah kubur. Ziarah kubur dan makan bajambau adalah dua aktifitas penting di hari yang sangat dibesarkan masyarakat setempat.

Gubri hadir dalam moment tersebut adalah sebagai bentuk kepdulian dan perhatian Pemprov terhadap kebahagiaan masyarakat dan umatnya dengan nilai-nilai wisata religi. Sedangkan Walikota Pekanbaru  Firdaus memang pulang ke kampung halamannya untuk berziarah ke kuburan orang tua dan bersilaturrahmi dengan sanak keluarga dan para sahabatnya di  kampung halaman.

Walikota Pekanbaru DR Firdaus MT beserta keluarga, mulai dari istri, anak-anak dan menantu pulang ke kampung halamannya Bangkinang Seberang, tepatnya Desa Muara Uai Kecamatan Bangkinang Seberang Kabupaten Kampar, Riau, jalani tradisi yang sudah turun temurun Hari Raya Enam atau ziarah kubur.

"Kuburan nenek, kakek, orantua dan mertua saya di sini semua," kata Wali Kota Pekanbaru Firdaus, di Pekanbaru, Rabu (13/7/2016)

Ziarah Kubur merupakan tradisi pada Lebaran hari keenam bagi masyarakat setempat. Pada saat itulah, warga yang sudah merantau dari Kampar seperti Walikota Firdaus pulang kampung untuk ziarah ke kuburan para leluhur. "Tahun ini terlihat lebih ramai, karena banyak yang pulang dari perantauan," terangnya.

Ia menjelaskan manfaat raya puasa enam ini selain ziarah juga jadi ajang silaturrahmi. Bahkan ada yang dulunya tidak kenal bisa bertemu di pusara karena satu keturunan nenek moyang. "Tadi ada saudara masih satu buyut kami, selama ini tidak saling kenal bertemu di kuburan," katanya menambahkan.

Ziarah Kubur merupakan tradisi pada Lebaran hari keenam bagi masyarakat setempat. Pada saat itulah, warga yang sudah merantau dari Kampar seperti Walikota Firdaus pulang kampung untuk ziarah ke kuburan para leluhur.

Di Kampar terdapat puluhan pemakaman umum dan keluarga. Sesuai tradisi kaum pria pada hari raya enam berjalan kaki berombongan menziarahi makam bergantian.

Sementara disisi lain kaum perempuan menyediakan sajian aneka makanan di mesjid-mesjid sambil menunggu kaum pria pulang ziarah dan langsung makan bersama.

Dengan bercirikhas kain sarung di pundak serta kopiah kaum pria mulai pagi hingga siang menyelesaikan ziarah berombongan lalu makan bersama ke mesjid di kampung masing-masing.(ehm)