PEKANBARU, Riautribune. com - Sejumlah perguruan tinggi di Riau berkomitmen untuk mendukung program pemerintah untuk mencetak wirausaha muda di kalangan mahasiswa.
Hal ini disampaikan oleh sejumlah perwakilan perguruan tinggi di Riau yang hadir pada acara pertemuan Forum Pengelola Perguruan Tinggi se Indonesia yang berlangsung di Univesitas Lancang Kuning, Senin 24 Juni 2024.
Dalam pertemuan dengan tema " Membangun Jiwa Kewirausahaan di Perguruan Tinggi" dengan narasumber Rektor Unilak Prof Dr Junaidi SS M.Hum, Drs Agus Syarif MBS dari Universitas Jambi (Unja) yang diikuti oleh 110 peserta dari mahasiswa, dosen, dan perwakilan perguruan tinggi.
Sejumlah perguruan tinggi yang hadir yaitu, Sekolah Tinggi Pariwisata Riau, Institute Azzura Pekanbaru, Institut Helvetia Pekanbaru, Universitas Pasir Pangaraian dan lain lain. Sebagai moderator dosen FEB Unilak Arini SE M AK CA, turut hadir Wakil Rektor III Unilak Dr Hardi SE MM dan sejumlah dosen.
Narasumber dari Unja Drs Agus Syarif MBS dalam pemaparannya mengatakan, dalam proses pengembangan kewirausahaan kampus harus dahulukan dulu softskill nya. Saat ini dunia industri harus membimbing mahasiswa yang memilik latar belakang dari lintas fakultas, dan untuk mendukung program kewirausahaan di era 'base project learning,'. Di Unja tahun 2024 mengalami peningkatakan dalam menerima hibah program kewirausahaan dari DIKTI.
" Saya mendengar Unilak mampu meloloskan 8 tim, saya apresiasi. Perlu diketahui, membangun kewirausahaan tidak hanya untuk mencerdaskan mahasiswa dan pendidik, tapi harus mampu mensejahterakannya," ujar Drs Agus.
Disebutkannya lagi, mahasiswa dengan dinamika (latar belakang) jika mereka diarahkan untuk lebih berbuat kreativitas justru muncul dan berhasil. Maka dosen dan perguruan tinggi harus kreatif, dengan program MBKM membuka peluang bagi mahasiswa untuk menghasilkan karya dan mampu mensejahterakan.
Salah satu hasil produk olahan hasil kreativitas mahasiswa Jambi yang lolos hibah adalah mengelola limbah jok motor bekas yang banyak ditemukan di salon motor/mobil yang tidak terpakai kemudian diubah menjadi tas, dan ini lolos. dan telah mampu dijual.
Sementara itu Retor Unilak Prof Dr Junaidi dalam pemaparanya, mata kuliah kewirausahaan di Unilak telah di terapkan di setiap fakultas, selain itu juga telah mengadakan kegiatan pameran di tiap fakultas untuk produk hasil karya mahasiswa.
"Kita berharap penerapan program kewirausahaan di kampus, mahasiswa iktu pameran, lolos pendanaa hibah dikti, mampu membuka pola pikir sehingga mahasiswa saat di bangku kuliah memiliki kemampauan kewirausahaan yang mendorong terciptanya lapangan kerja baru. Yang paling sering itu kan kendala modal, namun pemerintah di DIKTI melalui program hibah, itu telah menyediakan banyak anggaran, maka kita perguruan tinggi harus mampu merebut itu, " ujarnya.
Sejumlah topik pembahasan berlangsung dengan menarik barbagai isu dan persoalan ditanyakan kepada pemateri, seperti terkait dengan modal usaha, bagaimana membuat proposal hibah yang baik, tip dan trik lolos pendanaan dan lain lain. ***