Payet Tak Berniat Sakiti Ronaldo

Selasa, 12 Juli 2016

foto internet

PARIS -- Penyerang andalan Portugal, Cristiano Ronaldo, langsung menangis. Pasalnya, ia harus ditarik dari lapangan pada menit ke-25 saat Portugal menghadapi tuan rumah Perancis di Stade de France, Paris, Minggu (10/7) malam waktu setempat.

Tumpuan Portugal di lini depan itu tak bisa melanjutkan laga karena cedera akibat pelanggaran keras yang dilakukan Dimitri Payet, winger Perancis. Namun, tangis dan penderitaan Ronaldo terbayar lantaran Selecao sukses mengangkat trofi Eropa untuk kali pertama.

Adalah Eder yang menjadi pahlawan kemenangan Portugal melalui satu-satunya gol pada menit ke-109.Ronaldo sempat dua kali mencoba bertahan untuk tampil, tapi cederanya berkata bahwa ia harus istirahat.

Payet sendiri membantah ada niat buruk di balik pelanggarannya yang dilakukan terhadap bintang Real Madrid tersebut. "Tidak, itu hanya tantangan, titik. Saya berusaha merebut kembali penguasaan (bola) dan jika saya menyakitinya, itu tidak disengaja," ucap pemain West Ham United itu.

"Bukan sifat saya menjadi pemain nakal di lapangan. Tak ada pertanyaan lagi soal itu."

Saat Ronaldo terbaring di lapangan, Payet tampak meminta maaf kepada Ronaldo dan menyalaminya.

Bukan pelanggaran terhadap Ronaldo yang membuatnya amat menyesal, melainkan kegagalan Perancis menyabet gelar Piala Eropa 2016. "Kami sangat kecewa. Kami bermain impresif dan lebih banyak menguasai bola, tapi gagal mencetak gol dan tak mampu membongkar situasi ini," ucap Payet.

Sebaliknya, menurutnya, Portugal justru mampu mencetak gol di antaran peluangnya yang sangat sedikit. "Satu gol menentukan semuanya. Gol yang tak dapat kami cetak. Pihak Portugal bermain lebih efisien (dibandingkan Perancis)," terang Payet.


"Saya pikir seandainya kami mencetak gol, kami bisa memaksa mereka (Portugal) bermain lebih menyerang dan kami bisa melakukan serangan balik. Pada akhirnya, gol itu amat kejam."

Menurutnya, Perancis tak mampu mencetak gol lantaran alasan yang banyak. "Kami mampu mencetak dua gol ke gawang Jerman, sementara mereka menang penguasaan bola," ucap pemain berusia 29 tahun itu.

Penyesalan yang paling kuat baginya, Perancis jadi tim yang paling difavoritkan juara setelah penampilan impresif di pembuka Piala Eropa. Saat mengalahkan Rumania 2-1, Payet mencetak gol spektakuler.

"Saya mendapat dukungan luar bisa dari para fan dan itu amat membantu saya. Sayangnya, langkah kami terhenti di fase akhir. Begitulah sepak bola, begitulah cara kerjanya.(dtk/rt)