Sinar Matahari Kini 'Terangi' Pertiwi Kerinci

Rabu, 28 Februari 2024

Rangkaian solar panel (panel surya) sebagai salah satu langkah APRIL Group dalam menyongsong APRIL2030 dan mendukung program Green Energy dan Net Zero Emission (dok. Humas RAPP)

PELALAWAN, Riautribune.com - Sinar matahari yang selalu menyinari pagi, memberi beribu manfaat bagi makhluk hidup di bumi.

Matahari yang merupakan bintang raksasa di alam semesta, menyediakan berbagai macam energi tidak terbatas di dalamnya.

Lewat perkembangan teknologi, sinar matahari kini dapat dimanfaatkan sebagai alternatif sumber energi yang dibutuhkan oleh umat manusia.

Faktanya, ada unsur lain yang memerangkap panas matahari di dalam atmosfer bumi dan berdampak pada pemanasan global disebabkan oleh peningkatan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di udara.

Salah satu gas penyumbang emisi GRK adalah CO2 yang kerap dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil.

Berdasarkan data European Commission pada tahun 2022, Indonesia menempati urutan ketujuh dengan emisi gas rumah kaca sebesar 1,24 Gt CO?e.

Pemerintah Indonesia terus mendorong pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) demi menekan emisi gas rumah kaca sebagai upaya mengurangi dampak perubahan iklim.

Setidaknya ada tujuh cara dalam menekan emisi gas rumah kaca di Tanah Air seperti yang disampaikan Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana.

Salah satu cara menekan emisi gas rumah kaca sebagai upaya mengurangi dampak perubahan iklim adalah penggunaan panel surya.

Dalam Perjanjian Paris ditetapkan penurunan emisi tahun 2030 sekitar 880 juta ton CO2 di mana sektor ESDM mendapatkan jatah 314 juta ton penurunan CO2.

Untuk mencapai ini, 75% akan dikontribusikan dari EBT dan sisanya dari energi bersih.

"Energi bersih yang tetap energi fosil misalnya pemanfaatan gas, karena secara emisi kan bagus. Atau dengan batu bara dengan teknologi terkini, sehingga dari sisi emisi juga lebih baik," ungkapnya.

Panel surya adalah alat yang dapat mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik. Teknologi fotovoltaik ( photovoltaic / PV) adalah teknologi yang digunakan untuk mengkonversi radiasi matahari menjadi energi listrik.

Energi listrik yang dihasilkan ini akan disimpan ke dalam baterai, yang dapat digunakan untuk perangkat elektronik dan disesuaikan dengan kebutuhan listriknya.

Cara Kerja Panel Surya

Panel surya merupakan sebuah sistem untuk menghasilkan listrik dengan menangkap energi matahari dan mengubahnya menjadi arus listrik.

Ketika menyentuh panel, sinar matahari akan diserap oleh sel surya (Photovoltaics, PV) dan akan menciptakan muatan listrik yang kemudian disalurkan ke rumah atau digunakan untuk menghidupkan berbagai peralatan.

Dengan begitu, panel surya yang memiliki berbagai model dan ukuran dengan kemampuan berbeda untuk menyimpan energi matahari, dapat dipasang dalam skala kecil atau besar, menjadikannya pilihan mudah untuk berbagai kebutuhan.

Memanfaatkan sinar matahari sebagai energi yang 100% tidak akan pernah habis, berlimpah, gratis dan terbarukan, sehingga menjadikan panel surya sumber energi alternatif yang mudah dan bersih.

Panel surya memiliki keuntungan lain yakni dampak lingkungan paling sedikit karena tidak menghasilkan gas, kebisingan atau polusi.

'Terangi' Pertiwi Kerinci

Melihat pentingnya panel surya sebagai penghasil energi hijau (Green Energy), peran PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) sebagai salah satu perusahaan yang aktif dalam mendukung transformasi, memulai langkah konkrit membangun solar panel berkapasitas hingga 50 Mega Watt (MW).

Saat ini PT RAPP telah memasang panel surya yang memproduksi 11 MW energi di wilayah operasional di Pangkalan Kerinci, langkah ini adalah bagian dari proyek ambisius untuk memasang 20MW panel surya sebelum tahun 2025.

Keunikan dari proyek ini adalah pemanfaatan Landfill sebagai lokasi pemasangan panel surya.

Cost

Untuk setiap instalasi 1 megawatt solar panel, APRIL Group menginvestasikan 100.000 dolar AS, tetapi nilai ini diproyeksi akan terus berkurang seiring dengan efisiensi setiap solar panel yang terpasang.

Selain pemasangan solar panel, APRIL Group pun telah memanfaatkan limbah organik dari proses produksi sebagai sumber energi terbarukan yang akan digunakan kembali dalam proses operasional, memenuhi lebih dari 80 persen kebutuhan listrik di pabrik kami.

Tak sampai di situ, APRIL Group juga menargetkan untuk meningkatkan menjadi 90 % sebelum tahun 2030, sambil terus berupaya mengurangi emisi karbon dari proses produksi hingga 25 %, yang juga termasuk bagian dari komitmen berkelanjutan APRIL2030.

Panel surya ini nantinya akan membantu APRIL Group mencapai salah satu komitmen APRIL2030 untuk memanfaatkan 50% kebutuhan energi untuk proses operasional dari sumber terbarukan dan energi bersih.

Semuanya adalah bagian dari upaya PT RAPP untuk meninggalkan bahan bakar fosil dan membangun kompleks hijau di wilayah operasional kami di Pangkalan Kerinci.

Hal ini menandai perlunya upaya lebih besar untuk mencapai sasaran energi terbarukan yang ditetapkan, meskipun demikian ada langkah positif dari sektor swasta yang patut diapresiasi.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia, Bahlil Lahadalia, mengunjungi operasional PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), bagian dari APRIL Group, dan Asia Pacific Rayon (APR),  memuji solar panel milik PT RAPP.

Apresiasi tersebut disampaikannya dalam rangka kunjungan kerja di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan pada Kamis, (10/8/2023).

Bahlil mengapresiasi investasi terintegrasi dalam kompleks yang sama oleh APRIL (yang memproduksi pulp dan kertas) dan APR (yang memproduksi rayon), serta optimalisasi penggunaan energi terbarukan dalam kegiatan operasional untuk menghasilkan produk yang berdaya saing dan berorientasi ekspor.

Seperti yang diketahui, optimalisasi energi terbarukan dalam kegiatan operasional merupakan salah satu cara untuk mendukung agenda pemerintah saat ini dalam mencapai Target Net Zero Emission pada 2060 atau lebih cepat.

"Pengelolaan industri APRIL dan APR sangat terintegrasi dan efisien, saya juga mengapresiasi visi perusahaan untuk menjadikan produknya kompetitif di pasar global dengan pendekatan green energy," kata Bahlil.

Di APRIL Group, penggunaan energi terbarukan dan energi yang lebih bersih untuk operasional, sudah mencapai 88,6 persen dari total konsumsi pabrik saat ini.

Perusahaan berkomitmen untuk mencapai 90 persen dari target penggunaan energi terbarukan dan bersih pada 2030.

Salah satunya dengan instalasi panel surya berkapasitas 50 MW yang ditargetkan selesai pada 2030, saat ini baru pemasangan mencapai 11 MW.

Data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menunjukkan bahwa realisasi bauran EBT pada semester pertama tahun 2023 hanya mencapai 12,5%, jauh di bawah target tahunan.

Komitmen APRIL2030

APRIL2030 adalah visi APRIL Group untuk memenuhi tantangan pada dekade mendatang, terangkum dalam empat komitmen dengan 18 target ambisius – Climate Positive (Iklim Positif), Thriving Landscape (Lanskap yang Berkembang), Inclusive Progress (Kemajuan Inklusif), dan Sustainable Growth (Pertumbuhan yang Berkelanjutan).

Dalam merealisasikan agenda Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals), kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta menjadi kunci utama untuk mewujudkannya, peran ini coba disikapi oleh APRIL selaku produsen pulp dan paper dengan meluncurkan program APRIL2030.

Anderson Tanoto, Direktur RGE mengatakan APRIL2030 bukan sekadar komitmen, melainkan sebuah inisiatif keberlanjutan transformatif yang menyasar masalah iklim, lingkungan, dan pembangunan masyarakat, akan tetapi menjaga bisnis berkelanjutan sekaligus mendukung Terbatasnya Produksi Bersih (TPB) di Indonesia dalam kurun waktu satu dekade mendatang.

"Kami berkomitmen menjalankan aksi nyata dan bertransformasi lebih lanjut dalam satu dekade mendatang. Ini mengingat kami memiliki peranan untuk mendukung tercapainya ekonomi rendah karbon dan berkontribusi positif untuk iklim, alam dan masyarakat," kata Anderson.

Bus Listrik Karya Anak Bangsa

Dalam Komitmen APRIL2030, PT RAPP mengoperasikan dua bus listrik, yang merupakan karya anak bangsa, untuk memenuhi kebutuhan operasional pabrik.

Pada kuartal I tahun 2023 lalu, Dirut RAPP Sihol Aritonang pernah menyampaikan bahwa RAPP akan menambah unitnya menjadi 6 bus dimana untuk satu bus, RAPP menggelontorkan sekitar Rp5,3 miliar.

RAPP juga berinvestasi dengan jumlah fantastis demi menjaga keberlangsungan lingkungan hayati dan mencegah terjadinya perubahan iklim.

Di tahun 2015, RAPP berkomitmen menginvestasikan 100 juta dolar AS atau sekitar Rp148 miliar untuk membiayai kegiatan konservasi hutan alam dalam 10 tahun pertama.

“Dua tahun lalu kami memperbaharui komitmen ini dengan memberikan 1 dolar AS untuk setiap ton kayu yang masuk ke operasional manufaktur kami. Jadi ini akan membantu kami membiayai aksi iklim secara aktif,” kata Sihol beberapa waktu silam.

Sejak tahun itu pula, RAPP telah berkomitmen untuk tidak melakukan pembukaan lahan baru, melainkan mengintensifkan produksi dengan menerapkan precision forestry.

Ini adalah deretan langkah yang diambil RAPP guna mempercepat tercapainya penurunan emisi gas rumah kaca.

RAPP juga menginisiasi Program Restorasi Ekosistem Riau (RER) untuk menjaga dan melindugi lahan gambut di Semenanjung Kampar dimana saat ini program tersebut telah mencapai luasan hingga 150 ribu hektare hutan gambut di Riau dan menjadi rumah bagi 800 spesies flora dan fauna.

Tak sampai di situ, RAPP juga menggelontorkan investasi tak tanggung-tanggung untuk membantu menyelamatkan lingkungan dan mencegah emisi karbon.

Rp33 triliun dialokasikan RAPP untuk memproduksi karton pembungkus dari serat yang berasal dari perkebunan RAPP yang dikelola secara berkelanjutan.

Keberadaan APRIL Group di Provinsi Riau telah memberikan nilai tambah yang signifikan bagi perekonomian Indonesia.

Efek multiplier dari operasional APRIL menciptakan kesempatan kerja bagi lebih dari 250.000 orang di tingkat nasional dan 140.000 orang di Provinsi Riau pada 2022.

Perusahaan tersebut terus berkontribusi secara ekonomi dan sosial kepada masyarakat untuk memajukan perekonomian di daerah.

Langkah RAPP adalah contoh nyata bahwa transformasi energi menjadi lebih berkelanjutan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga perusahaan swasta.

Ini bukan hanya membantu mitigasi perubahan iklim, tetapi juga membawa dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat secara keseluruhan.***