BI Riau Prediksikan Ekonomi Riau di 2024 Meningkat Hingga 4,8 Persen

Sabtu, 17 Februari 2024

PEKANBARU Riautribune.com - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Riau memprediksikan pertumbuhan ekonomi di Riau tahun 2024 meningkat sebesar 4,0 - 4,8 persen. 

Kepala Perwakilan BI Riau Panji Achmad menyebutkan jika hal tersebut didukung oleh permintaan domestik dan pilkada, serta peningkatan investasi khususnya didukung oleh penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN). Diantaranya Tol Rengat - Pekanbaru seksi junction Pekanbaru - Bypass Pekanbaru. 

"Sementara itu, upaya untuk meningkatkan kinerja ekspor diprakirakan masih menghadapi tantangan sebagai dampak ekonomi global yang melambat dan harga komoditas yang belum sepenuhnya pulih," kata Panji dalam kegiatan Bincang Bareng Media (BBM). 

Masih kata Panji, respon bauran kebijakan Bank Indonesia akan terus diperkuat melalui sinergi dengan kebijakan ekonomi nasional. 

"Sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," kata dia lagi. 

Memasuki awal 2024, empat kota IHK di Provinsi Riau mengalami inflasi sebesar 0,11% (mtm), turun dari bulan sebelumnya. Sedangkan inflasi tahunan Riau pada Januari 2024 tercatat sebesar 2,35% (yoy), dan diproyeksikan tetap terkendali dalam kisaran sasaran nasional sebesar 2,5% + 1% (yoy). 

"Sinergi antara BI dan Pemda dalam pengendalian inflasi, seperti yang terwujud dalam TPID, menjadi kunci atas keberhasilannya," kata Panji. 

"Strategi pengendalian inflasi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan diharapkan dapat mendukung ketahanan pangan dan menjaga stabilitas harga sepanjang tahun 2024," tuturnya. 

Upaya menjaga inflasi Riau sejalan dengan mendukung pertumbuhan ekonomi lebih inklusif, penguatan strategi stabilisasi harga dan peningkatan nilai tambah manufaktur, melalui optimalisasi sumber daya alam, menjadi langkah penting. 

Pemulihan ekonomi Riau pasca Covid-19 yang cepat, katanya, menunjukkan pertumbuhan yang melebihi tren prapandemi. Terutama didukung oleh sektor industri pengolahan, terutama industri makanan dan minuman. 

"Meski demikian, tantangan ke depan tetap ada, dengan dinamika pasar komoditas global yang belum sepenuhnya pulih. Untuk itu, pengembangan sumber pertumbuhan ekonomi baru dan optimalisasi hilirisasi komoditas unggulan. "Seperti kelapa sawit dan migas, akan berperan besar untuk memastikan daya tahan ekonomi Riau yang lebih baik di 2024,” tutup Panji.***