Gen Z Rentan Alami Gangguan Kejiwaan, Ini Saran Spesialis Kesehatan Jiwa Mengatasinya

Senin, 23 Oktober 2023

Dr. Willy Sp.KJ

PEKANBARU, Riautribune.com - Kesehatan mental (mental health) kini menjadi topik hangat yang perlu dibahas, khususnya pada kalangan Gen Z saat ini. Sebab Gen Z merupakan kalangan yang terbilang rentan terhadap permasalahan mental dan paling parah sampai-sampai bisa merenggut nyawanya sendiri karena merasa bingung bagaimana mengambil pilihan dalam mengatasi masalah gangguan mentalnya tersebut. 

Oleh karena itu, supaya gen z bisa menjaga kesehatan mentalnya agar tetap stabil. Begini penjelasan dari Dokter Willy, Spesialis Kesehatan Jiwa di Rumah Sakit Jiwa Tampan Kota Pekanbaru. 

Dr. Willy Sp.KJ mengatakan, kalau Gen Z mempunyai masalah-masalah gangguan mentalnya tersendiri karena mereka tumbuh dan hidup pada era teknologi yang sudah maju. Apalagi sekarang, segala informasi bisa gampang didapatkan. Namun kemajuan teknologi juga bisa berdampak negatif sehingga berpengaruh pada kesehatan mental Gen Z itu sendiri, mulai dari yang ringan hingga berat. 

“Teknologi yang maju mempunyai kelebihan dalam mendapatkan apa-apa saja bisa lewat smartphone. Namun kekurangannya banyak juga, kadang kala informasi yang beredar di sosmed bisa valid dan bisa juga tidak benar, sehingga tak jarang bisa menjadi pemicu psikologis seseorang dapat terganggu,” ujar Dokter Willy. 

Terlepas dari efek negatif smartphone yang bisa menjadi pemicu terganggunya mental Gen Z tersebut, DR. Willy menambahkan faktor lain yang bisa saja menjadi masalah psikologis seorang Gen Z itu terganggu, mulai dari pola asuh keluarga, lingkungan sosial, hingga beban hidup. 

"Gangguan mental yang sering dialami Gen Z berupa kecemasan, depresi, dan  masalah emosi. Hingga tidak sedikit juga mengalami susah membedakan antara benar dan salah terhadap sesuatu," terangnya. 

Guna terhindar dari gangguan mental itu, DR. Willy menyarankan agar jangan terlalu sering membandingkan diri dengan orang lain. Kedua, harus pandai-pandai membatasi informasi yang didapat. "Mana informasi yang bermanfaat bagi kita dan mana informasi yang tidak baik untuk kita," sambungnya. 

Ketiga, jangan terlalut dalam memikirkan masa lalu dan tidak juga terlalu mencemaskan masa depan. 

Jika merasa kesehatan mentalnya terganggu, Gen Z bisa mengambil langkah-langkah penyembuhan. Bisa dari cerita kepada orang yang sekiranya dipercaya hingga berkonsultasi dengan psikolog. 

“Intinya jangan ragu untuk minta tolong dan  jangan lupa juga untuk memperkuat imannya dengan pandai-pandai bersyukur dan ikhlas,” pungkasnya.***