Imbas Belanja Online, Omset Pedagang Pasar Bawah Terus Merosot

Senin, 25 September 2023

Kondisi pasar bawah yang tak seramai dulu

PEKANBARU, Riautribune.com - Meski pandemi Covid 19 telah usai namun geliat perdagangan di Pasar Bawah belum kembali stabil seperti masa sebelum Covid. Kebiasaan masyarakat berbelanja secara online lewat aplikasi pada masa Covid ternyata masih terus berlanjut hingga saat ini. 

Hal ini disampaikan salah satu pedagang sepatu di Pasar Bawah Pekanbaru, Ami, yang sudah berjualan di sana selama 20 tahun. Ia mengaku omset penjualan sepatunya masih belum dapat kembali seperti pada masa sebelim Covid. 

"Pas covid masyarakat dibatasi keluar rumah,  terpaksa mereka belanja online. Ternyata jadi kebiasaan yang berlanjut. Apalagi dari segi harga barang yang dijual secara online lebih murah, tidak  ada sewa tempat, bayar listrik, dan gaji karyawan seperti di pasar,” ungkapnya. 

Ami mengaku, sejumlah pedagang di pasar bawah juga sudah menerapkan sistem berjualan secara online. Akan tetapi tidak semudah yang dibayangkan. "Harus ada uang untuk mengiklankan produk. Begitu juga dengan jualan di tiktok shop juga harus memiliki banyak pengikut supaya jualan kita dibeli orang,” jelasnya. 

Ami berharap pemerintah segera memberikan solusi ataupun aturan terkait penjualan secara online, seperti memberikan pajak terhadap pembeli dan free ongkir harus ditiadakan. Karena kalau tidak pasar-pasar seperti ini akan tinggal kenangan. 

“Karena yang jualan online rata-rata importir besar dari cina dan bahkan pemain konveksinya langsung yang jualan, dia yang buat barang dia yang jual barang. Oleh karena itu, pemerintah harus bisa membatasi importir yang masuk. Harga online harus bisa bersaing dengan harga yang dipasar,” ungkap Ami. 

Sepinya pembeli di Pasar Bawah Pekanbaru menjadi sebuah tantangan yang harus dihadapi pedagang-pedagang tradisional dalam menghadapi pesatnya jual beli secara online. Bagi mereka, peraturan yang lebih ketat mengenai penjualan secara online bisa menjadi salah satu solusi untuk memulihkan kembali pasar-pasar tradisional. ***