Kisah Dafa Marcelino, Kuliah Sambil Berbisnis Lewat Tahu Walik

Selasa, 19 September 2023

Dafa Marcelino sukses menjadi pemilik usaha inovasi makanan tradisional, Tahu Walik Crispy Dapskuy.

PEKANBARU, Riautribune.com – Kesibukan kuliah tidak menjadi halangan untuk terus berwirausaha di lingkungan kampus dan di luar kampus. Seorang mahasiswa Administrasi Bisnis UNRI bernama Dafa Marcelino (21) kini sukses menjadi pemilik usaha inovasi makanan tradisional yaitu Tahu Walik Crispy Dapskuy. 

Dafa memulai usahanya dengan modal pribadi  sebesar Rp6 juta. Usaha Tahu Walik yang dikelolanya kini memiliki omset rata-rata 7-8 juta dalam per bulan 

Omset penjualan tahu walik yang diperoleh Dafa tersebut merupakan kerja kerasnya selama enam bulan semenjak merintis hingga meraup keuntungan 3 juta per bulan. Dafa memulai buka usahanya di wisata kuliner Bundaran Keris, Jalan Diponegoro. Saat itu usahanya yang masih memakai gerobak hanya bertahan dua bulan dikarenakan faktor biaya operasional di situ terbilang besar bagi usahanya yang tergolong baru. 

Dafa juga memiliki alasan kuat yang menjadikannya untuk terus berwirausaha sambil kuliah dari awal memulai hingga sekarang ini. Dafa mengatakan motivasi dia berwirausaha sambil kuliah ialah orang tua dan keluarga. 

“Meskipun berat rasanya untuk menjalankan bisnis sekaligus berkuliah, tapi hal tersebut tak menjadi alasan saya untuk berhenti. Sebab hal seperti inilah yang menjadi pelajaran hidup buat saya, pengalaman yang harus saya dalami mengenai manajemen waktu, untuk bisa membagi waktu antar kuliah dan berbisnis. Awalnya memang sangat sulit hampir tak bisa, sebab kuliah terbengkalai usaha hampir bangkrut,” ujarnya. 

Tak hanya manajemen waktu yang harus diperhatikan, Dafa menjelaskan juga ada strategi pemasaran dalam bisnis makanan, yaitu secara langsung dan tidak langsung. Pemasaran langsung yang dilakukan dengan penawaran testimoni produk kepada teman-teman, sedangkan secara tidak langsung dengan memaksimalkan pelayanan yang cepat, mudah, dan efisien. 

“Tentu saja aspek pengembangan usaha juga saya lakukan untuk meningkatkan pemasaran dengan kualitas produk tahu walik crispy dengan berbagai varian dan seperti tahu walik original, sosis, dan mozzarella. Terkhusus terhadap topping saos kami juga menyediakan saos pedas, kuah kacang, dan kecap pedas,” ungkapnya. 

Lebih lanjut lagi dia juga mengatakan selaku mahasiswa yang berbisnis, Dafa mempunyai harapan kepada pemerintah agar membantu para mahasiswa yang sedang mengembangkan usahanya. Sehingga ke depan makin banyak yang memilih untuk menjadi pemberi kerja dan bukan menjadi lulusan pencari kerja. 

“Agar Pemerintah lebih mempercayakan, memberdayakan, dan mengusahakan gerakan wirausaha muda, khususnya untuk para perintis. Memberikan segala akses kemudahan agar kami para mahasiswa mampu bersaing dan mengembangkan usaha yang kami bangun tanpa takut atau ragu dalam memulai,” pungkas Dafa.***