Jadi Mitra Binaan RAPP, Mulyono Bisa Perbaiki Ekonomi dan Berhasil Kuliahkan Anak

Rabu, 09 Agustus 2023

Jadi Mitra Binaan RAPP, Mulyono Bisa Perbaiki Ekonomi dan Berhasil Kuliahkan Anak

SIAK, Riaitribune.com - Bermula dari impian menjadi sukses, Mulyono (48) warga Desa Kampung Dayun, Kecamatan Dayun Kabupaten Siak kini bisa bangga dengan usahanya. 

Kini dirinya telah menjadi mitra binaan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) dan sudah mendapatkan bantuan bimbingan pengelolaan dan penjualan madu kelulut hingga luar daerah. 

Sebelum menjadi seorang yang sukses seperti sekarang, Mulyono pada awal mulanya bekerja dengan bertani madu kelulut dengan join dengan rekannya. 

Namun karena pecah kongsi, Mulyono dituntut nekat membuka pertenakan lebah kelulut sendiri dengan bermodalkan lahan miliknya seluas sembilan hektare. 

Di awal merintis usaha ternak lebah kelulut, ia juga bingung untuk mengembangkan dan promosikan usaha masuk miliknya tersebut. 

Suatu waktu, akhirnya ia teringat memiliki nomor ponsel seorang Humas PT RAPP dan nekat menghubunginya untuk meminta bantuan dalam pengelolaan dan penjualan madu hasil produksinya. 

"Saat itu saya bingung untuk memulai usaha ini. Namun saat saya meminta bantuan pihak PT RAPP dan menjadi salah satu mitra binaan akhirnya, saat ini saya mampu memasarkan hasil madu saya hingga luar daerah," ungkap Mulyono. 

Setelah melalui beberapa waktu, saat ini pertenakan madu milik Mulyono telah mampu menghasilkan madu yang cukup banyak, yaitu rata-rata 600 kg untuk 20 hari panen per satu koloni dengan total 168 kotak. 

"Panen yang kita lakukan sebulan sekali tersebut sangat bergantung kepada pohon akasia yang ditanam PT RAPP," paparnya. 

"Karena lokasi pertenakan saya kebetulan berdekatan, jauh dari pemukiman warga," lanjut Mulyono menjelaskan. 

Untuk besar kotak madu yang digunakan Mulyono adalah berukuran 60 x 40 cm. 

Mulyono juga menjelaskan bahwa alat yang digunakan untuk memanen sudah modern seperti extractor yang digunakan untuk memisahkan madu dari sarang, kotak plastik untuk mengambil sarang lebah dari kotak lebah. 

Selain beberapa alat tersebut, mereka juga menggunakan meja kerja berbahan alumunium, pengait untuk mengambil frame dari kotak lebah, jerigen penampung madu, dan alat pelindung ketika memanen madu. 

"Alat yang digunakan sudah modern sehingga ketika panen madu sangat mudah," ujarnya sambil tersenyum ramah. 

Sedikit diceritakannya bahwa dari hasil pertenakannya ini, Mulyono telah mampu menyekolahkan anaknya hingga perguruan tinggi. 

"Saya sangat berterima kasih kepada PT RAPP yang sangat membantu dalam pengelolaan dan penjualan madu milik saya, hingga kini ekonomi saya lebih membaik dari pada sebelumnya," tutupnya.***