Ada Bonsai Kelapa Albino di Kontes Kelapa Bonsai HPN 2023 Riau

Sabtu, 27 Mei 2023

Bonsai kelapa.Albino

TEMBILAHAN, Riautribune.com - Ada bazar di Lapangan Gajah Mada, yang dilaksanakan dalam rangka peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2023 Tingkat Provinsi Riau, di Kota Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), sampai Sabtu (27/05/2023). 

Selain bazar, yang menjual berbagai jenis pakaian, makanan produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), juga ada kontes tanaman kelapa kerdil, atau kelapa bonsai. Pameran kelapa kerdil HPN 2023, di koodinir Komunitas Bonsai Indragiri (KBI). 

Dan kenapa yang dikonteskan bonsai kelapa? Ternyata berhubungan dengan perkebunan di Inhil, yang tersohor dengan berbagai produk dari pohon kelapa yang mendunia. 

"Kontes dan pameran bonsai kelapa dipilih karena berhubungan dengan ikon Kabupaten Indragiri Hilir, yakni Pohon Kelapa. Negeri Seribu Parit, Hamparan Kelapa Dunia," kata Zaini, Ketua KBI Inhil, ketika bersama Sekretaris Samsul, Jumat (26/05/2023) di arena pameran. 

Ada puluhan batang pohon bonsai yang dipajang. Zaini mengatakan hampir semua jenis pohon palem, termasuk pohon kelapa dapat di-bonsai-kan menjadi tanaman hias dipekarangan dan mempercantik ruangan di dalam rumah, kantor atau gedung, serta taman. 

"Kalau bonsai kelapa yang dikerdilkan ini ada dari bermacam-macam jenis pohon kelapa. Ada kelapa puyuh, kelapa hibrida, jenis kelapa kuning, varigata, dan lain-lain yang ada di tanam di Inhil," sebut Zaini. 

Dari penjelasan Zaini, bonsai kelapa yang dipajang itu dari usia dua tahun sampai belasan tahun. Semakin tinnggi batangnya, maka semakin  tinggi pula usia kelapa bonsai. 

Tapi tak ada bonsai kelapa yang berbuah, atau mengeluarkan mayang, atau berbuah disebabkan pemotongan dan pengkerdilan. Tapi antara puluhan pohon kelapa bonsai, ada satu kelapa bonsai albino. Pelepah dan daunnya berwarna keputihan. 

Meski sudah beberapa hari di pajang di ruang terbuka, kelapa bonsai albino tidak berubah warna. Hanya bagian ujung kelapa terlihat menghitam. Kelapa bonsai albino itu seharga Rp 30 juta. 

"Itu kelapa bonsai albino langka. Warnanya keputihan disebabkan ada kelainan genetika. Itu pohon kelapa bonsai albino satu-satunya di sini," tutur Zaini. 

Sebagai kelompok pencinta pohon kelapa bonsai, dan usaha memperkenalkan ikon Inhil, Zaini sangat berharap Pemkab Inhil  tetap mengadakan iven-iven tahunan pameran pohon kelapa bonsai. 

Mengkerdilkan pohon kelapa menurut Zaini rada-rada rumit. Pembentukan batang butuh waktu lebih lama. Dari lepas batok sampai, batang setinggi beberapa centi membutuhkan waktu dua tahun. (amran)