Kisah Slamet Tohari, Dukung Pengganda Uang Yang Tega Habisi Nyawa Pasiennya

Selasa, 04 April 2023

Dukun palsu Slamet Tohari dan pembantunya diamankan polisi

Semarang, Riautribune.com -- Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah diduga mulai membunuh korbannya sejak tahun 2020.
Meski demikian, Mbah Slamet yang telah ditetapkan sebagai tersangka mengaku lupa tentang identitas korban yang dibunuhnya, karena korban kebanyakan justru bukan warga Banjarnegara. 

"Jadi hasil tadi malam kita periksa, tersangka mengaku membunuh korbannya sejak tahun 2020, tapi dia lupa nama-nama identitasnya karena kebanyakan warga luar Banjarnegara katanya. Makanya disini kami juga ada kendala melakukan identifikasi korban", kata Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto kepada CNNIndonesia, Selasa (4/4). 

Selain Mbah Slamet, Polisi juga telah menangkap satu tersangka lain yakni BS, yang berperan sebagai perantara pemasaran alias marketing. Dalam aksinya, BS menawarkan jasa penggandaan uang lewat media sosial seperti Facebook. 

"Barusan kita tangkap satu tersangka BS. Perannya sebagai marketing atau perantara. Kerjanya dia nawarkan jasa lewat sosmed, ada Facebook dan lainnya. Jadi ada korban yang tahu soal Mbah Slamet dari BS ini", jelas Hendri. 

Kasus pembunuhan yang diduga dilakukan Slamet Tohari terungkap setelah Polres Banjarnegara menerima laporan orang hilang berinisial PO pada Senin (27/3/2023). 

Dilansir dari Kompas.id, PO yang merupakan warga Sukabumi, Jawa Barat dilaporkan hilang setelah berkunjung ke Banjarnegara untuk bertemu Slamet pada Kamis (23/3/2023). 

Sebelum dinyatakan hilang, PO sempat mengirim pesan WhatsApp kepada pihak keluarga supaya anaknya datang ke rumah Slamet bersama aparat jika ia tidak ada kabar selama beberapa hari. 

"Ini di rumahnya Pak Slamet. Buat jaga-jaga kalau umur ayah pendek, misal ayah tidak ada kabar sampai Minggu, langsung saja ke lokasi bersama aparat," bunyi pesan tersebut. 

Tak lama setelah mendapat pesan tersebut, pihak keluarga tidak mendapat kabar apapun setelah kerabatnya itu mendatangi rumah Slamet. 

Pihak keluarga kemudian melapor ke Polres Banjarnegara pada Senin (27/3/2023) dan polisi segera terjun ke TKP untuk penyelidikan. 

Namun, ketika mendatangi Slamet, polisi mendapati temuan bahwa PO telah dikubur di sebuah lahan perkebunan. 

"Korban (PO) telah dikubur di jalan setapak menuju ke hutan di Wanayasa," kata Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto. 

Bermula dari titik penguburan PO, polisi kemudian menemukan sepuluh jenazah lain pada lokasi yang tidak berjauhan.***