Upaya Pemkab Bengkalis Atasi Pengangguran dan Kemiskinan Dinilai Belum Maksimal

Senin, 13 Maret 2023

Azmi Rozali

PEKANBARU, Riautribune.com – Tingginya angka pengangguran di kabupaten Bengkalis, yang menurut data Biro Pusat Statistik (BPS) provinsi Riau tahun 2020 berjumlah 24.518 orang, adalah indikator nyata bahwa kesungguh-sungguhan Kepala Daerah dalam membantu beban kesulitan hidup yang dialami masyarakat, layak dipertanyakan. 

“Saat ini masyarakat mengalami beban hidup yang sangat berat, dimana harga kebutuhan pokok melambung tinggi, harga bahan bakar minyak naik luar biasa sehingga beban hidup yang dialami masyarakat semakin berat,” ujar tokoh masyarakat asal Sungaipakning, H. Azmi Rozali, S.IP., M.Si., kepada media ini menanggapi keluhan masyrakat terhadap rendahnya kualitas dan kuantitas program pemerintah kabupaten Bengkalis untuk mengatasi persoalan pengangguran dan ancaman kemiskinan. 

“Pengangguran di kabupaten Bengkalis masih terbilang tinggi, perlu upaya nyata yang lebih sungguh-sungguh dari Kepala Daerah untuk membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang tidak punya kerja selama bertahun-tahun,” ujar mantan anggota DPRD Kabupaten Bengkalis 3 periode ini, Senin (13/3/2023). 

Menurut tokoh yang selalu memimpin unjukrasa mahasiswa pada tahun 1994-1996 ini, Kepala Daerah tidak boleh terjebak dengan agenda rutinitas seremonial yang tidak pernah habis-habisnya dirancang oleh jajaran birokrasi pemerintah daerah. “Persoalan mendasar yang sedang dialami oleh masyarakat adalah pengangguran dimana banyak kepala keluarga yang kehilangan pekerjaan dan banyak pemuda yang belum mendapatkan pekerjaan,” ungkapnya. 

“Saya ingin bertanya, tolong dijawab secara jujur! Selama tahun 2021 dan 2022 kemaren, berapa kali Pemkab Bengkalis mengadakan kegiatan bursa tenaga kerja? Berapa banyak perusahaan yang diajak dan dilibatkan untuk berinvestasi di wilayah kabupaten Bengkalis? Apa gebrakan yang dilakukan oleh Bupati Bengkalis untuk mempermudah investor untuk menanamkan modalnya di daerah kita. Berapa besar dana APBD Kabupaten Bengkalis untuk pelatihan tenaga kerja? Berapa besar anggaran untuk meningkatkan fasilitas balai pelatihan kerja?” tanyanya bertubi-tubi.  

Yang lebih menyedihkan, ucapnya, ada investor lokal yang menanamkan modal dibidang perikanan, yaitu udang di pulau Bengkalis, tapi mengalami gangguan sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman orang untuk berinvestasi. 

Di lain sisi, ada orang yang mau membangun rumah, ruko dan fasilitas usaha lainnya, tapi diganggu sedemikian rupa sehingga investor merasa tidak nyaman dan tidak betah. Padahal kalau para investor dibuat nyaman untuk berusaha di wilayah kabupaten Bengkalis, sedikit banyaknya pasti ada tenaga kerja lokal yang terserap. 

Menurut Azmi, Kepala Daerah harus peka terhadap persoalan yang sedang dialami oleh masyarakat secara umum, jangan hanya sibuk memperhatikan pihak-pihak yang mendukungnya waktu pilkada. “Sudah saatnya segala perselisihan dan perasaan-perasaan tertentu sebagai efek dari pilkada dihentikan, dan pimpinlah pemerintahan daerah dan masyarakat ini kearah perbaikan mutu hidup masyarakat dan kemajuan ekonomi warga,” katanya menasehati. ***