Warga Ingin Alat Inovasi Daerah Pemecah Pinang

Sabtu, 11 Maret 2023

Anggota DPRD Riau Dapil Meranti,Dumai dan Bengkalis Eddy A Mohd Yatim,Ssos,MSI

PEKANBARU-riautribune: Siapa sangka, hanya dengan memecah pinang, sejumlah ibu-ibu di Kabupaten Meranti, bisa mendapatkan penghasilan tiga ribu rupiah per kilogramnya. Akan tetapi, saat anggota DPRD Riau Eddy A Mohd Yatim Sos,MSI, warga pun mengadukan, sulitnya mendapatkan alat yang bagus untuk pemecah dan pemotong pinang, harganya pun selangit.

“Lihatlah pak, bagaimana kami dengan alat sederhana ini dapat memecah dan memotong pinang, sehingga kami dapat tambahan uang belanja. Sedihnya, alat yang kami pakai, dan dibeli secara online, mudah patah, dan tidak bagus. Kalaulah pemerintah Provinsi mau memperhatikan kami, dan memberikan hibah alat sederhana ini, tentulah kerja kami akan lebih cepat. Dan ratusan kilogram pinang, yang akan kami hasilkan, bisa jugalah menambah penghasilan suami, yang harus melaut berhari-hari untuk mencari ikan, atau menjadi buruh pelabuhan. Jika kami beli pak, harga selangit, kualitas kurang bagus, kadang patah.”Ucap Yurnis (45) ketika menyampaikan curhatnya dihadapan anggota DPRD Dapil Meranti,Dumai dan Bengkalis Eddy A Mohd Yatim,Ssos,MSi

Dari pantauan RiauTribune, ibuk-ibuk disekitar desa Tanjung harapan, mengisi kegiatan didapurnya dengan membelah-belah pinang. Menurut mereka, pinang yang telah dibelah ini, justru meningkat harga jualnya, sehingga mudah di proses, dan dijual dengan harga tinggi di negara Malaysia.

ada juga warga yang mengeluh, begitu alat yang dibelinya tidak bagus, saat membelah pinang, justru bisa berdampak kepada jari-jari tangan.

“Kadang pak, kalau alatnya tak bagus, maka luka lah jari-jari kami ini. Kalau tidak hati-hati bisa terbelah juga jari ini. Tetapi dengan untuk tambahan belanja keluargam, tak apelah. Itulah makanya kami curhat kepada bapak. Siape tahu, di Provinsi bisa dirancang alatnya, jadi kami bisa membentu dengan murah.

Melihat hal ini, Ketua Komisi I DPRD Riau menuturkan, harusnya fenomena ini, dapat disikapi oleh sejumlah OPD yang ada di Provinsi Riau, apakah itu Diskoperasi dan UMKM upt besi, atau Disnaker Provinsi Riau bahkan Bapeda, dengan menghasilkan produk-produk inovasi daerah.

“Sebagai pemerintah daerah, harusnya, kita hadir ditengah-tengah persoalan masyarakay, sehingga ada solusinya. Saya liat tadi, alatnya cukup sederhana, tinggal lagi Bapeda mengarahakan salah satu UPT nya untuk membuat prototipe, sehingga kedepan bisa dibaut secara masal, dan dijual dengan harga Subsidi,”Ucap Eddy A Mohd Yatim anggota DPRD Riau.

Pada kesempatan yang sama, ketua RT 02 Anje (42), dengan adanya tambahan penghasilan para istri, makanya banyak warga yang tetap melaut ketimbang harus merantau ke Malaysia. “Sejak kejadian Covid kemarin, warga masih agak mikir, jika harus bekerja ke Malaysia. Dengan adanya tambahan para istri, untuk memecah dan memotong pinang ini, dapatlah tambahan. Kami berharap, Pak Dewan bisa menyuarakan kondisi ini, sehingga ada perhatian dan bantuan alat. Jikapun harus membeli, berilah kami dengan harga subsidi,”Ucap Anje kepada sejumlah media yang hadir dalam agenda reses Eddy A Mohd Yatim,Sos,MSi