Arab Saudi dan Iran Pulihkan Hubungan Diplomatik, Israel Terguncang

Sabtu, 11 Maret 2023

Diplomat Senior China Wang Yi (tengah) bersama Direktur Kantor Pusat Komisi Hubungan Luar Negeri Iran Ali Shamkhani (kanan) dan Menteri Negara penasihat keamanan Arab Saudi Musaad bin Mohammed Al Alban (kiri) berfoto setelah pembicaraan di Beijing, China

NEW YORK, Riautribune.com – Kesepakatan yang dicapai Arab Saudi dan Iran untuk memulihkan hubungan diplomatik membuat Pemerintah Israel dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu terkejut dan terguncang, demikian dilaporkan New York Times. 

Iran dan Arab Saudi pada Jumat, (10/3/2023) sepakat untuk membangun kembali hubungan diplomatiknya setelah permusuhan bertahun-tahun yang telah mengancam stabilitas dan keamanan di Teluk dan memicu konflik di Timur Tengah. Kesepakatan itu diumumkan setelah empat hari pembicaraan rahasia yang ditengahi China di Beijing antara pejabat tinggi keamanan dari Arab Saudi dan Iran. 

Pemerintah Israel, yang telah lama memandang Iran sebagai musuh dan ancaman besar bagi Zionis, menyambut berita tentang kesepakatan itu dengan keterkejutan. Terlebih lagi, Israel selama ini melihat Arab Saudi sebagai mitra potensial yang juga memiliki kekhawatiran akan ancaman dari Iran. 

New York Times juga menyebutkan bahwa kesepakatan antara Arab Saudi dengan Iran ini memberi pukulan pada pemerintahan PM Netanyahu. 

Selama bertahun-tahun, dua tujuan utama kebijakan luar negeri Netanyahu adalah isolasi Iran dan normalisasi hubungan dengan Arab Saudi, yang tidak pernah mengakui Israel. Analis meyakini bahwa kesepakatan antara Riyadh dan Teheran dapat menjadi 'amunisi' bagi oposisi untuk mengkritik Netanyahu, dengan menggambarkannya “lemah” dalam kebijakan luar negeri. 

“Kesepakatan antara Arab Saudi dan Iran adalah kegagalan total dan berbahaya dari kebijakan luar negeri pemerintah Israel,” kata Pemimpin Oposisi Israel Yair Lapid dalam sebuah posting di media sosial, sebagaimana dilansir New York Times. 

Pada Jumat, seorang pejabat senior Israel mengatakan bahwa upaya Israel menormalisasi hubungan dengan Arab Saudi tidak terpengaruh dengan kesepakatan antara Riyadh dan Teheran. Sejauh ini belum ada pernyataan resmi dari Israel terkait kesepakatan tersebut. 

Kesepakatan antara Arab Saudi dan Iran juga disambut baik oleh negara-negara Teluk Uni Emirat Arab, Oman, Qatar, Bahrain dan Kuwait, begitu juga dengan Irak, Mesir dan Turki. 

Amerika Serikat (AS), yang merupakan sekutu dekat Israel dan Arab Saudi, mengatakan bahwa Washington mendukung kesepakatan pemulihan hubungan antara Riyadh dan Teheran tersebut. Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa “hubungan yang baik antara Israel denga tetangga Arab mereka adalah sesuatu yang baik untuk semuanya”.***