Peta Pertahanan Prabowo Hadapi Gerilya Anies di Pilpres 2024

Rabu, 08 Maret 2023

Jakarta - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyatakan siap menghadapi bakal calon Partai NasDem Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Prabowo menghormati keputusan NasDem mengusung mantan koleganya itu. Dia pun mengaku siap bersaing dengan Anies demi kursi RI 1.

"Kalaupun Anies sudah jadi keputusan politik NasDem dan kawan-kawan, ya kita hormati. Ya sudah kita hadapi, rakyat yang pilih, rakyat yang akan pilih," kata Prabowo usai menjamu Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di Hambalang, Bogor, Minggu (5/3).

Prabowo dan Anies pernah bekerja sama pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Prabowo memberikan dukungan kepada Anies untuk mencalonkan diri sebagai gubernur. Ia pun mengirimkan Sandiaga Uno untuk mendampingi Anies.

Setelah Anies rampung di DKI, ia merapat ke NasDem. Partai besutan Surya paloh itu pun mengusungnya sebagai bakal capres. Pada saat yang sama, Gerindra telah mendeklarasikan Prabowo sebagai bakal capres.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan pernyataan Prabowo tentang Anies sebagai bentuk kesiapan. Menurutnya, Prabowo siap menghadapi siapa pun pada pilpres mendatang.

Dia berkata Partai Gerindra pun siap mendukung langkah besar Prabowo tersebut. Gerindra telah merapatkan barisan untuk memenangkan Prabowo di 2024.

"Kami benahi struktur partai dan maksimalkan kinerja Pak Prabowo di Kemenhan dan para legislator di parlemen," ucap Habiburokhman, Selasa (7/3).

Dia optimistis mengenai pemenangan Prabowo di 2024. Terlebih lagi, Gerindra sudah membentuk koalisi bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

"Terlepas Anies maju capres atau tidak, KKIR (Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya) kian hari kian solid karena kami terus melakukan konsolidasi," ujarnya.

Terpisah, Ketua DPP PKB Daniel Johan menyatakan partainya mendukung penuh niat Prabowo menghadapi Anies di 2024. Dia berkata koalisi Gerindra dan PKB siap menghadapi 2024.

"PKB dan Gerindra kan sudah membentuk koalisi, jadi otomatis posisi kedua partai akan saling mendukung," ucap Daniel kepada CNNIndonesia.com, Selasa (7/3).

Daniel mengatakan Gerindra dan PKB akan kembali menggelar pertemuan bulan ini. Namun, ia belum bisa memastikan apakah kursi cawapres jadi diberikan kepada Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Dia menyebut hal itu akan dibahas oleh dua ketua umum.

Anies bersiap di kubu seberang
Juru Bicara Anies Baswedan Hendri Satrio menghormati pernyataan Prabowo soal Pilpres 2024. Dia menyebut persaingan dalam pilpres adalah hal lumrah dalam demokrasi.

Hendri memastikan Anies siap menghadapi siapa pun dalam pemilihan mendatang. Menurutnya, Anies akan menyiapkan berbagai gagasan untuk bertarung di pilpres.

"Iya (Anies siap menghadapi siapa pun) karena sebuah konsekuensi dari demokrasi ya. Dalam kompetisi ini, bukan artinya persaingan, bukan artinya kompetisi abadi. Ini sebuah pesta demokrasi yang harus diisi ide-ide dan gagasan," ucap Hendri saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (7/3).

Ia menampik saat ditanya apakah Anies akan canggung menghadapi Prabowo. Hal itu mengingat Prabowo menjadi salah satu tokoh yang mengorbitkan Anies pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Bukan canggung atau tidak canggung, tetapi bagaimana kita menghormati satu sama lain. Oh iya (Anies akan all-out), kan pertandingan," ujar Hendri.

Prabowo vs Anies di atas kertas
Dalam berbagai survei beberapa bulan terakhir, Prabowo dan Anies bersaing di urutan tiga teratas. Dua nama itu bersaing dengan kader PDIP Ganjar Pranowo dalam bursa capres 2024.

Survei Charta Politika pada September, November, dan Desember 2022 menunjukkan dinamika persaingan Prabowo dan Anies. Pada September 2022, Prabowo memiliki elektabilitas 24,4 persen, sedangkan Anies 20,6 persen.

Pada bulan berikutnya, Anies membalik keadaan dengan elektabilitas 23,9 persen. Prabowo tertinggal tipis di angka 23 persen. Pada survei Desember 2022, Anies kembali unggul tipis dengan 23,9 persen di saat Prabowo meraih 23 persen.

Survei Indikator Politik Indonesia juga mencerminkan pertarungan Prabowo dengan Anies. Elektabilitas Prabowo naik-turun, yaitu 26,3 persen di Oktober, 23,9 persen di November, dan 26,7 persen di Desember.

Adapun elektabilitas Anies bergerak di angka 28,3 persen di Oktober, 32,3 persen di November, dan 28,3 persen di Desember.

Direktur Aljabar Strategic Arifki Chaniago mengatakan pertarungan antara Anies dengan Prabowo telah terjadi sebelum pertemuan di Hambalang.

Menurut Arifki, dua nama itu memperebutkan suara dari ceruk yang sama. Dia menilai pemilih Anies dan Prabowo memiliki ciri yang serupa, yaitu berasal dari kalangan Muslim dan orang yang kecewa dengan pemerintahan.

"Pernyataan siap Prabowo itu menunjukkan kesiapan menghadapi sosok yang pemilihnya sama. Pemilih Prabowo pada 2019 sama dengan pemilih Anies saat ini dan kemungkinan sebagian akan beralih ke Anies," ujar Arifki, Selasa (7/3).

Arifki berkata hasil akhir ditentukan oleh seberapa cakap Prabowo mempertahankan basis suaranya selama ini. Hasil juga dipengaruhi kelihaian Anies "membajak" pemilih Prabowo.

Selain itu, hasil bakal ditentukan oleh manuver Gerindra dan NasDem. Kedua partai harus bekerja keras mengamankan suara dari ceruk lain.

"Kalau head to head Anies-Prabowo, tentu limpahan suara pemilih Pak Jokowi yang akan diperebutkan. Ini akan menarik karena NasDem dan Gerindra sama-sama di pemerintahan. Limpahan suara ini juga akan jadi pertarungan kedua partai," ucapnya.*