APJII Rencanakan Internet Gratis Bagi Anak Yatim

Selasa, 14 Juni 2016

Pengurus APJII Riau berfoto dengan ketua umum APJII Jamalul Izza

PEKANBARU-riautribune: Asosiasi Pengusaha Jasa Internet Indonesia (APJII) rencananya akan menyediakan internet gratis bagi anak-anak yatim baik di Riau, khususnya Pekanbaru. Demikian diungkapkan oleh Ketua APJII Pusat  Jamalul Izza didampingi oleh ketua APJII Riau Didi Winarsyah kepada wartawan kemarin.

"Kami ingin terus menggemakan semangat berinternet sehat, dan bagaimana mengoptimalkan penggunaan internet lebih maksimal untuk pengembangan potensi diri bagi generasi muda di Indonesia. Nantinya dengan internet gratis untuk anak yatim, kami akan menyiapkan beberapa spot yang bisa mereka akses. Ini adalah bagian CSR kami perusahaan penyedia jasa internet untuk anak-anak kurang mampu khususnya anak yatim," ucap Jamalul Izza yang memang telah mempersiapkan waktunya untuk berkunjung di beberapa Provinsi untuk mensosialisasikan program kerja APJII.

Disela acara penyerahan bantuan untuk anak yatim di Pekanbaru dari APJII Riau, Izza juga menuturkan, kedatangannya ke Pekanbaru untuk berkoordinasi dengan pengurus APJII Riau dalam mempersiapkan event agustus atau september, dimana Pekanbaru akan menggelar seminar IT terbesar dengan menargetkan 1000 peserta dan dihadiri oleh Menkominfo RI.

"Kami juga tengah mempersiapkan event terbesar, rencananya bapak menteri Kominfo RI akan hadir, sekaligus meresmikan Sumatera internet exchange dengan Pekanbaru sebagai pusatnya." ucap Izza yang juga didampingi Didi.

Didi yang juga didampingi sekretaris APJII Riau menuturkan seluruh pengurusnya siap mendukung program APJII pusat.

"Program internet untuk anak yatim cukip tepat, bagaimanapun juga teknologi ini juga harus dikenal oleh generasi bangsa ini, apakah itu karena mereka mampu atau tidak mampu secara finansial. Akses internet untuk semua harus kita laksanakan," ucap Didi.

Program lain yang juga terus digalakkan oleh APJII Riau adalah menggaungkan program internet sehat bebas dari konten pornografi dan kekerasan. Internet dikatakan Didi, harus edukatif. Terutama, bagaimana internet juga bisa menjadi sumber ekonomi kreatif seperti E commerce.(ehm)