Subsidi Solar Dipangkas, Menteri Energi Jamin Harga Tak Naik

Selasa, 14 Juni 2016

foto internet

JAKARTA-riautribune: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengatakan pemangkasan subsidi bahan bakar minyak jenis solar sebesar Rp 650 per liter tidak akan menaikkan harga bahan bakar tersebut.

"Kenapa diusulkan Rp 650, karena justru level itu yang memungkinkan harga solar dalam bulan-bulan ke depan tidak perlu naik. Kalau dikatakan subsidi dicabut harga naik, itu tidak benar," ujar Sudirman di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta Pusat, Selasa, 14 Juni 2016.

Sebelumnya, pemerintah berencana menurunkan subsidi solar dari Rp 1.000 menjadi Rp 350 per liter pada Juli mendatang.

Menurut Sudirman, tren kenaikan harga minyak mentah saat ini memang berada di luar jangkauan pemerintah. Namun dia mengklaim pemerintah telah memiliki kalkulasi dan prediksi mengenai harga minyak mentah ke depan. "Mudah-mudahan menuju akhir tahun tidak perlu ada kenaikan harga."

Sebelumnya, Sudirman pernah menuturkan pemerintah tengah mengejar proyek pembangkit listrik 35 ribu megawatt dan ratusan ribu jaringan gas rumah tangga. Untuk itu, pemerintah memilih memangkas anggaran subsidi solar.

Pemerintah belum berencana menaikkan harga solar menyusul adanya pemangkasan tersebut. Namun Pertamina menyatakan pengurangan subsidi solar dari Rp 1.000 menjadi Rp 350 per liter akan membuat harga solar naik dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 5.750 per liter.

Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin mengatakan pengurangan subsidi solar tersebut akan berdampak pada inflasi. Namun BPS belum memprediksi laju inflasinya. "Kami kan juga harus mengetahui, apakah implementasinya sudah di semua daerah apa belum," ujarnya.(tempo/rt)