Ratusan Pemuda 12 Kabupaten Kota Digembleng Penguatan Nilai Nilai Pancasila

Selasa, 29 November 2022

PEKANBARU-riautribune: Ratusan Pemuda dari 12 Kabupaten/kota se Provinsi Riau, diundang oleh Kesbangpol pada program penguatan kapasitas atas nilai-nilai Pancasila sebagai bahagian dari penguatan idiologi bangsa.Kegiaan yang berlangsung selama tiga hari ini, turut diisi oleh Ketua Komisi I DPRD Provinsi Riau Eddy A MOhd Yatim,Sos,MSI dengan mengusung tema penerapan nilai nilai Pancasila di Provinsi Riau, sebagai beranda terdepan Indonesia.

   "Saya cukup apresiasi atas kegiatan ini, even ini cukup menyentuh keberadaan pemuda dan tokoh masyarakat yang ada di 12 Kabupaten/kota. Selama tiga hari, seminar ini menggembleng peserta, untuk dapat terus menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat. Kita juga ingin, keharmonisan dia daerah tetap terjaga, sehingga stabilitas bangsa terus terjaga,"Ucap Eddy A Mohd Yatim,Sos,Msi.baru baru ini.

 

  Lebih lanjut dijelaskannya, basic belief system atau sistem kepercayaan dasar ialah sekumpulan nilai yang terangka secara sistematis dan difungsikan sebagai acuan dasar dalam berpikir, bersikap, dan bertingkah laku.Kedua, bahwa Pancasila sebagai pandangan hidup merupakan basic belief system karena memuat gagasan dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan dan wujud kehidupan yang dianggap baik. Secara filosofis Pancasila memuat nilai-nilai yang dianggap baik yang menjadi tuntunan cara berpikir, bersikap, dan bertingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

  Sementara itu, panitia pelaksana, yang juga Kabid Kesbangpol Provinsi Riau Petri, kepada wartawan mengatakan ini,diikuti oleh perwakilan 12 Kabupaten/kota, dimana pesertanya adalah pilihan-pilihan terbari dari daerah. “Usai pelatihan, kami berharap, mereka bisa menyebarkan kembali materi, sehingga menjadi penguatan kapasitas di daerah atas nilai nilai Pancasila,”Ucap Petri.

   Pancasila sebagai ideologi nasional sekaligus merupakan ideologi terbuka meliputi nilai dasar yang bersifat hakiki, nilai instrumental yang merupakan penjabaran dari nilai dasar, serta nilai praksis yang dijabarkan dari nilai instrumental dan berkembang sesuai dengan perkembangan masyarakat yang dinamis.

   Pada kesempatan berbeda, salah satu pemuda asal Dumai, Hasbul mengaku cukup beruntung mengikuti pelatihan selam tiga hari ini. “Saya bersyukur, bisa diajak mengikuti pelatihan ini. Saya diajak untuk memahami, bagaimana nilai-nilai pancasila ini menjaga keharmonisan ditengah masyarakat. “Ucap Hasbul.

Hal yang sama disampaikan oleh Saparudin bahwa, dengan adanya pemateri-pemateri handal dalam mengajarkan nilai-nilai Pancasila, dirinya pun mendapatkan pengalaman baru. “Kami bisa mendapatkan nama ketua Komisi I Eddy A Mohd Yatim, dan juga Doktor Dody Haryono, yang sangat menguasai pematerian,”Ucap Sapar.