Perjalanan Inspiratif di Tanah Migas

Senin, 24 Oktober 2022

Peserta Field Trip PHR Goes To Campus

Oleh: Evlin Juwita Sitindaon

Perjalanan inspiratif ini dimulai saat saya mengikuti lomba karya tulis dalam acara 'PHR Goes To Campus'. Saya menjadi satu dari 10 finalis yang terpilih di Kampus saya Politeknik Negeri Bengkalis. Dari 10 finalis tersebut saya pun terpilih untuk mengikuti tahap selanjutnya, yaitu field trip finalis lomba karya tulis ke Wilayah Kerja Rokan.

Menjadi 10 orang yang terpilih dari 70 mahasiswa/i dari kampus yang berbeda merupakan suatu kebanggaan bagi saya yang masih pemula dalam membuat karya tulis. Field trip dilaksanakan pada Kamis (8/9/2022) di PHR Rumbai Camp dan Minas Camp. Karena field trip dimulai pada pagi hari, saya sudah datang ke Pekanbaru dari Bengkalis sehari sebelumnya dan menginap di salah satu hotel yang sudah dipesan oleh pihak penyelenggara PHR Goes To Campus.

Pada pagi hari pukul 07.00 WIB, kami berangkat menuju kantor Riau Pos yang menjadi titik kumpul bersama mahasiswa/i lainnya beserta wartawan yang akan membawa kami ke PHR Rumbai Camp dan Minas Camp. Kami dijemput oleh Kak Kenny, salah satu panitia PHR Goes to Campus sekaligus sebagai wartawan Riau Pos. Sesudah semuanya berkumpul, kami berangkat menuju Pertamina Rumbai Camp bersama rombongan.

Saat memasuki kawasan Pertamina Rumbai Camp, saya begitu terkesan melihat luasnya kompleks Pertamina Rumbai yang dipenuhi perumahan yang unik berwarna cokelat untuk pegawai Pertamina. Selain perumahan, kompleks tersebut juga disediakan fasilitas yang lengkap seperti tempat beribadah, kolam renang, lapangan bola, lapangan volly, lapangan badminton, lapangan golf, lapangan karate, terminal bus untuk pegawai yang hendak bepergian, gudang penyimpanan barang dan kantor manajemen yang mengelola fasilitas di Pertamina Rumbai Camp. Lebih menariknya di camp tersebut disediakan pom bensin (SPBU) yang tidak bersubsidi sehingga harganya mahal.

Di kawasan ini, tempat pertama yang kami kunjungi adalah Laboratorium Geology. Sebelum masuk ke Laboratorium Geology, kami terlebih dahulu harus ganti pakaian dengan pakaian safety yang ditelah disediakan, seperti sepatu dan helm untuk menjaga keamanan dan pelindung selama kunjungan.

Kami berangkat ke Laboratorium Geology pada pukul 09.04 WIB. Laboratorium Geology adalah tempatnya penyimpanan batuan dari sebelas ribuan sumur yang telah dilakukan pengeboran yang bertujuan membantu geologis untuk melakukan interpretasi terkait batuan yang ada di dalam sumur. Di Laboratorium Geology, saya melihat berbagai bentuk batu-batuan dari zaman dahulu kala dan sampel tanah yang dilakukan pengujian. Tiap batu-batuan tersebut diambil dari kedalaman yang berbeda. Batuan yang paling dalam disebut dengan basement, lalu di atas basement disebut dengan lower red bed karena batunya berwarna kemerahan, di atasnya ada lagi yaitu brown shale.
Irfan, staf Laboraturium Geology menjelaskan dengan detail jenis-jenis batu yang telah dijadikan sampel dan sejarahnya. Kami juga masuk dalam gudang sampel batu-batuan yang telah disusun rapi dan telah diberi label.

Perjalanan selanjutnya menuju bekas Amerikan School atau yang sekarang disebut dengan DIC (Digital Inovation Center). Sebelum masuk ke dalam ruangan tersebut, kami terdahulu makan siang sembari menunggu petinggi Pertamina selesai meeting. Selesai meeting dan makan siang kami masuk ke dalam ruang kendali operasi (war room). Di Dalam war room terdapat monitor berukuran besar yang terkoneksi dengan CCTV di lokasi pengeboran, kendaraan operasional, dan fasilitas penting lainnya. Lewat war room semua operasional PHR terpantau secara real time.

Selama dalam ruangan kami dijelaskan bagaimana mendapatkan minyak di WK Rokan. VP Corporate Affairs PT PHR Sukamto Thamrin, menjelaskan bahwa di WK Rokan akan dilakukan pengeboran sebanyak 400-500 sumur, sehingga 80 persen sumur yang ada di Indonesia pengeborannya lebih banyak di WK Rokan.

Awal mendapatkan minyak adalah dengan menyusun titik yang ada minyaknya dengan cara melakukan pengadaan tanah. Namun sebelumnya harus dilakukan studi untuk mendapatkan data yang memudahkan menentukan titik minyak. Sumur yang terdapat minyak akan dialirkan menggunakan pipa menuju stasiun titik kumpul yang memisahkan minyak dengan air. Dalam hal ini minyak yang telah diambil akan di-metering dan diukur lalu dikirim ke Dumai. Gas-nya sebagian diambil dan sebagian dibakar, sedangkan air diproses dan disuntikkan lagi ke dalam tanah.

Selain konsumsi migas di dalam negeri, Indonesia juga mengimpor minyak dari luar negeri karena sumber migas Indonesia terbatas sementara kebutuhan sangat tinggi. Karena itu, Sukamto berpesan agar kami sebagai generasi muda harus mulai menerapkan gaya hidup hemat energi.

Selesai penjelasan dan tanya jawab, kami melanjutkan perjalanan menuju Minas Camp. Tempat yang pertama kami kunjungi adalah Monumen Sumur Nomor 1 di Minas. Di sana kami dijelaskan sejarah ditemukannya minyak pertama kali. Kali ini narasumbernya adalah Endang Ade Nasution. Upaya penemuan minyak pertama kali digagas oleh orang Belanda dilanjutkan oleh orang Amerika, dan akhirnya ditemukan oleh orang Jepang.

Di sana kami mengetahui cukup banyak sejarah migas. Selanjutnya pukul 14.01 WIB kami berangkat ke Gathering Station 1. Narasumber di Gathering Station 1 yaitu Imam Wicaksono, Safrizal, Oktomi dan Dinda. Narasumber tersebut juga menjelaskan bagaimana produksi migas mulai dari pengeboran sampai dikirim ke Kota Dumai secara detail dan terperinci. Kami juga dijelaskan mengenai keselamatan kerja di WK Rokan.

Begitu banyak informasi yang saya terima selama field trip tersebut. Bagaimana upaya PHR untuk memproduksi migas dengan sumber migas yang tidak dapat menghasilkan sebanyak kebutuhan di Indonesia. Melalui cerita perjalanan field trip ini, saya berharap masyarakat dapat untuk lebih hemat menggunakan bahan bakar minyak karena kita ketahui bahwa migas sebagai sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Mari sama-sama mendukung dan membantu pemerintah dan pihak-pihak pengelola migas mengatasi permasalahan tersebut meskipun  sedang berada di tengah-tengah kenaikan bahan bakar minyak.***