Anggota DPR RI Achmad Dorong Pemerintah Tuntaskan Masalah Sarana dan Prasarana

Sabtu, 22 Oktober 2022

Anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat Dr H Achmad MSi saat melakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan gedung serba guna di Yayasan Pendidikan Islam Al Muhajirin. (Foto: Istimewa)

PEKANBARU, Riautribune.com - Anggota DPR RI Komisi VIII, Dr H Achmad MSi turut menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang berlangsung di Yayasan Pendidikan Islam Al - Muhajirin yang terletak Muara Basung, Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis, Riau.

Selain dihadiri Achmad, turut hadir Ketua Yayasan Pendidikan Islam Al - Muhajirin sekaligus Kepala Madrasah Aliyah Al - Muhajirin Wedariyan Syahputra, kepala madrasah Yayasan Pendidikan Al Muhajirin, penceramah Ahmad Siregar, kepala desa, kepala dusun dan para wali murid yayasan pendidikan tersebut.

Pada kesempatan tersebut, Achmad mengatakan jika pihaknya mendorong sarana dan prasarana dari sekolah kedepan harus dituntaskan. Karena, kata dia, masalah sarana dan prasarana merupakan hal yang utama dikebanyakan sekolah madrasah.

"Kita harapkan kedepan ada komitmen dari Kementerian Agama (Kemenag) untuk memperbanyak anggaran melangkapi sarana dan prasarana. Bagaimana pun proses belajar dan mengajar sangat ditentukan hal tersebut," kata dia kepada Riautribune.com, Sabtu, 22 Oktober 2022.

Kemudian politisi Partai Demokrat itu menambahkan, sebanyak 82,2 persen pembangunan keagamaan dilakukan oleh masyarakat. Dan peran pemerintah sangat sedikit.

"Untuk itu, pemerintah melalui Kemenag pembangunan keagamaan Islam ini lebih diperhatikan. Apalagi pendidikan di pondok pesantren ataupun madrasah merupakan hal yang paripurna, karena mendidik orang mandiri, sederhana, hingga membentuk karakter," jelas pria yang akrab Pak Achnad itu.

Dia menilai, saat ini juga terjadi ketimpangan antara pendidikan umum dengan pendidikan keagamaan. Untuk pendidikan umum besaran dananya, kata Achmad, sebesar Rp 600 triliun. Sedangkan untuk sekolah keagamaan hanya Rp 69 triliun.

"Dana itu sudah termasuk gaji, sarana dan prasarana. Jadi ini ada ketimpangan. Untuk itu kita dorong pemerintah untuk lebih memperhatikan ini. Sehingga tidak terjadi ketimpangan lagi untuk kedepannya," ujar mantan bupati Rokan Hulu dua periode itu.

Tak hanya itu, dia juga akan memperhatikan persoalan kesejahteraan para guru. Dia juga mendorong guru-guru di madrasah maupun pondok pesantren, agar pemerintah memasukan mereka ke program penerimaan pegawai pemerintah perjanjian kerja (P3K) dalam rangka meningkatkan kesejahteraan para pendidik.

Ketika disinggung mengenai masih banyaknya infrastruktur atau akses jalan ke madrasah maupun ponpes yang rusak, dia meminta kepada pemerintah daerah memberikan kontribusi untuk memperbaikinya.

"Karena pemerintah punya kontribusi. Untuk itu kepada kepala daerah kita minta untuk menganggarkan dari APBD nya untuk membantu sarana dan prasarana. Karena sudah ada regulasi hukumnya dalam UU, sehingga tidak ada persoalan hukum dimasa mendatang," jelas Achmad lagi.

Pada sesi acara berlangsung, pria yang akrab disapa Pak Achmad itu juga sempat memberikan bantuan Al - Quran dan 100 sak semen kepada Yayasan Pendidikan Islam Al - Muhajirin untuk pembangunan gedung serbaguna.

"Dengan adanya peletakan batu pertama ini, saya harapkan kedepannya porsi bantuan dari pemerintah bisa membantu sarana dan prasarana sekolah," harapnya. (M. Iqbal)