Studi: Bawang Merah Dapat Bantu Turunkan Kadar Gula Darah Hingga 50 Persen

Sabtu, 01 Oktober 2022

JAKARTA, Riautribune.com - Satu dari 10 orang di atas usia 40 hidup dengan diabetes tipe 2 di Inggris. Kondisi gula darah ini berasal dari tidak mencukupinya produksi insulin, hormon yang membantu mengatur gula darah.

Kadar glukosa darah dapat mencapai ketinggian yang berbahaya hingga memicu serangkaian komplikasi. Kabar baiknya, diet adalah salah satu senjata terbesar di gudang senjata Anda.

Baik dipakai sebagai bumbu masak atau sebagai bahan utama makanan, bawang adalah sayuran yang populer. Penelitian yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan ke-97 The Endocrine Society di San Diego, AS memberikan alasan kuat untuk menambahkan sayuran murah tersebut ke dalam diet penurun gula darah Anda.

Para peneliti menemukan bahwa ekstrak bawang merah (Allium cepa) sangat mampu menurunkan gula darah tinggi bila diberikan bersama metformin. Metformin adalah obat lini pertama utama yang digunakan untuk mengobati diabetes tipe 2.

Terlebih lagi, ekstrak bawang yang digunakan dalam penelitian ini dibuat dari umbi bawang yang tersedia di pasar. Peneliti utama Anthony Ojieh mengatakan bawang itu murah dan tersedia secara luas serta telah digunakan sebagai suplemen nutrisi.

"Bawang merah memiliki potensi untuk digunakan dalam mengobati pasien diabetes," kata Prof Ojieh.

Selain itu, sayuran biasa juga mampu menurunkan kadar kolesterol tinggi.  Kolesterol tinggi menggambarkan penumpukan zat lemak dalam darah yang dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan yang serius, mulai dari penyakit jantung hingga strok.
    
Selain itu, sayuran biasa juga mampu menurunkan kadar kolesterol tinggi.  Kolesterol tinggi menggambarkan penumpukan zat lemak dalam darah yang dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan yang serius, mulai dari penyakit jantung hingga strok.

Sama halnya dengan glukosa darah tinggi, dosis 400 mg dan 600 mg terbukti paling ampuh untuk kolesterol. Tim peneliti menguji ekstrak bawang merah ini pada tikus yang dibagi menjadi beberapa kelompok.

Ekstrak bawang merah tampak menyebabkan kenaikan berat badan di antara tikus nondiabetes, namun model diabetes tidak mengalami peningkatan berat badan ini. Sama juga dengan glukosa darah tinggi, dosis 400 mg dan 600 mg terbukti paling ampuh untuk kolesterol.

Prof Ojieh berkata bawang tidak tinggi kalori. Namun, tampaknya meningkatkan tingkat metabolisme dan karenanya meningkatkan selera yang mendorong peningkatan makan.
   
Selain itu, sayuran biasa juga mampu menurunkan kadar kolesterol tinggi.  Kolesterol tinggi menggambarkan penumpukan zat lemak dalam darah yang dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan yang serius, mulai dari penyakit jantung hingga strok.

Sama halnya dengan glukosa darah tinggi, dosis 400 mg dan 600 mg terbukti paling ampuh untuk kolesterol. Tim peneliti menguji ekstrak bawang merah ini pada tikus yang dibagi menjadi beberapa kelompok.

Ekstrak bawang merah tampak menyebabkan kenaikan berat badan di antara tikus nondiabetes, namun model diabetes tidak mengalami peningkatan berat badan ini. Sama juga dengan glukosa darah tinggi, dosis 400 mg dan 600 mg terbukti paling ampuh untuk kolesterol.

Prof Ojieh berkata bawang tidak tinggi kalori. Namun, tampaknya meningkatkan tingkat metabolisme dan karenanya meningkatkan selera yang mendorong peningkatan makan.

Walaupun bawang merah dikaitkan dengan hasil yang mencolok, yakni 50 persen penurunan gula darah, para peneliti saat ini tidak yakin bagian mana dari sayuran tersebut yang ampuh menargetkan gula darah. Prof Ojieh menyatakan perlunya menyelidiki mekanisme bawang merah dalam penurunan glukosa darah.

"Kami belum memiliki penjelasan," ujar Prof Ojieh.