Survei: Real Madrid Klub Tersukses Sepanjang Sejarah

Jumat, 03 Juni 2016

MADRID - Keberhasilan Real Madrid meraih gelar juara Liga Champions Eropa 2015-2016 menegaskan dominasi mereka di jajaran klub terbaik dunia.

Real Madrid menjadi klub dengan raihan Liga Champions Eropa terbanyak yakni 11 gelar, diikuti AC Milan dengan tujuh gelar. Keberhasilan Madrid menggelitik keingintahuan banyak orang apakah klub asal ibu kota Spanyol itu benar jadi klub terbesar sepanjang sejarah sepak bola.

Beranjak dari pertanyaan tersebut, pakar survei Indonesia Denny JA yang juga penggemar sepak bola melakukan riset untuk mencari jawabannya. Menurut Denny, sepak bola merupakan tontonan non segmentasi, semua orang dari tingkatan usia bisa menyaksikannya.

"Di luar hari suci agama, tak ada event sepanjang peradaban manusia yang paling banyak diikuti dan ditonton umat manusia sejagad yang melampaui sepak bola," jelasnya dalam keterangan kepada redaksi, Kamis (2/6).

"Yang menggerakkan industri bola itu memang klub bola. Klub ini bertarung setiap tahun, menggairahkan bisnis bola setiap musim, dan menjadi magnet tontonan di setiap ujung kompetisi. Aneka klub elit sepak bola di seluruh dunia menyita percakapan lebih banyak ketimbang politisi ataupun rock star musik," lanjut Denny.

Dalam surveinya, Denny membuat metode penilaian dengan mempertimbangkan tiga hal. Pertama, menentukan lima kriteria paling sah untuk mengukur kehebatan masing-masing klub yang bisa diperbandingkan. Yakni jumlah trofi yang pernah dimenangkan dalam sejarah, jumlah kemenangan dalam kompetisi bersama tingkat regional yang paling prestisius, jumlah kemenangan dalam liga nasional utama di negara masing-masing, karena klub bola ini menyangkut industri penting pula diteliti aset ekonomi dari masing-masing klub, serta jumlah fans klub di seluruh dunia.

Kedua, memberikan bobot dan skor bagi lima kriteria tersebut. Apakah masing-masing kriteria diberi nilai sama ataukah ada kriteria yang diberi bobot lebih, yang mana dan mengapa. Denny memberikan nilai yang sama kepada semua lima kriteria itu, memberikan bobot berbeda justru akan menambah kontroversi.

Setiap kriteria kita pilihkan lima klub terbesar. Klub di ranking 1 mendapatkan nilai 5. Klub di ranking 2 mendapatkan nilai 4. Klub di ranking 3 mendapatkan nilai 3. Klub di ranking 4 mendapatkan nilai 2. Klub di ranking 5 mendapatkan nilai 1. Jika tak masuk lima besar, klub itu mendapatkan nilai 0. Sebuah klub misalnya bisa saja ranking 1 untuk kriteria pertama dan mendapatkan nilai 5 namun tidak masuk lima besar untuk kriteria kelima dan mendapatkan nilai 0.

Bagaimana membandingkan klub untuk kriteria juara di liga nasional masing-masing (kriteria C, kriteria ke 3). Menurut Denny, aneka klub itu tetap bisa diperbandingkan dengan melihat prosentase kemenangan dibagi total jumlah liga nasional. Dengan demikian, prosentase kemenangan Juventus di Liga Italia tetap bisa dibandingkan dengan prosentase kemenangan Manchester United di Liga Inggris.

Ketiga, membatasi penilaian pada klub sesuai dengan ketersediaan data untuk diperbandingkan, dan common sense. Denny membatasi diri menilai klub yang bermain di Eropa saja. Bahkan lebih sempit lagi hanya di empat negara utama yakni Spanyol, Inggris, Jerman dan Italia.

Hanya di empat negara itu pemain terbaik dan termahal dunia bermain. Hanya liga kompetisi bola di empat negara itu pula perhatian dunia melalui televisi paling banyak terjadi.

Asumsi yang digunakan, klub terbaik di Liga Eropa dan di empat liga negara tersebut pastilah juga terbaik di dunia.(rmol/rt)