Tujuh Aliansi Organisasi Mahasiswa Rohil Demo Menolak Kenaikan BBM Bersubsidi

Jumat, 09 September 2022

BAGANSIAPIAPI, Riautribune.com - DPRD Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Kamis (9/9/2022) diguncang dua kali demonstrasi mahasiswa. 

Usai demo beberapa mahasiswa dari Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), serta Himpunan Pelajar dan Mahasiswa (Hipema) Rohil, pada pukul 11.30 Wib, giliran puluhan mahasiswa dari aliansi organisasi mahasiswa Rohil mendatangi Gedung DPRD Rohil, sekitar pukul 14.30 Wib, di Batu Enam, Kamis (9/9/2022). 

Aliansi organisasi mahasiswa yang mendatangi Gedung DPRD Rohil ini terdiri dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), HIMASI, Madilog Institut, Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (Semmi), Dewan Mahasiswa (Dema) STAI Ar Ridho, dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Rohil.  

Kedatangan aliansi organisasi mahasiswa ini menyampaikan penolakan atas naiknya Bahan Bakar Minyak (BBM) konsumsi rakyat, yakni pertalite dan solar. 

Kedatangan gelombang ke dua massa mahasiswa ini disambut Ketua DPRD Rohil Maston (PDIP), Wakil Ketua II DPRD Rohil Basiran Nur Effendi (NasDem), Anggota DPRD Rohil Imam Suroso (Demokrat), dan Hermawan (PKS).

Ada berapa butir pernyataan sikap aliansi organisasi mahasiswa Rohil itu, yang diserahkan kepada DPRD Rohil, melalui Ketua DPRD Rohil Maston. Aspirasi itu, ucap Maston, terkait dengan penolakan kenaikan BBM (solar dan pertalite yang baru-baru ini diumumkan presiden). 

"Saya hanya menerima pernyataan mereka, yang meminta agar selanjutnya diteruskan ke DPR dan pemerintah," kata Maston, yang menenteng map warna biru berisi pernyataan tertulis aliansi organisasi mahasiswa, kepada para wartawan usai menerima aliansi mahasiswa di Ruang Komisi D Bidang Pendidikan dan Kesra. 

Wakil Ketua II DPRD Rohil Basiran Nur Effendi juga menjelaskan adik-adik mahasiswa yang tergabung di dalam aliansi menyampaikan aspirasi terkait dengan kebaikan BBM. Mereka, kata Effendi, meminta aspirasi yang disampaikan dilanjutkan sampai ke pusat.

"Adik-adik mahasiswa menyampaikan aspirasi, minta aspirasinya diteruskan, disampaikan ke pusat. Insya Allah apa yang jadi subtantif mereka, akan kita sampaikan dalam waktu dekat ke DPR RI dan pemerintah," jelas Effendi. 

Terkait dengan kenaikan BBM solar dan pertalite ini, Basiran mengatakan, sebelumnya DPRD Rohil juga menerima kedatangan nelayan dari Kepenghuluan Sungai Nyamuk, Kecamatan Sinaboi. 

"Ada beberapa nelayan dari Kepenghuluan Sungai Nyamuk menemui kita. Mereka  juga menyampaikan keluhan atas kenaikan BBM, terutama jenis solar, serta semakin sulit mendapatkan solar," jelas Effendi, lagi. 

Selain itu, jelas Effendi, para nelayan Sungai Nyamuk juga menyampaikan semakin sulit membeli BBM jenis solar di SPBU, disebabkan tidak memiliki surat rekomendasi. Para nelayan ini, kata Effendi, mengaku ada data yang bukan nelayan juga dapat rekomendasi pembelian solar subsidi di SPBU milik PT SPR Rohil. 

"Nanti kita akan panggil Dinas Perikanan dan pengelola SPBU untuk hearing. Kalau kita lihat kelapangan, kita memang prihatin kesulitan nelayan memperoleh solar ini," tandas Effendi.

Demo mahasiswa yang tergabung dalam aliansi organisasi mahasiswa tersebut berlangsung aman dan terkendali. Waka Polres Rohil Kompol Franky Tambunan, langsung turun mengamankan aksi demonstrasi tersebut. 

Sementara itu, Ramdhani Darma, dari aliansi organisasi mahasiswa, menyampaian bahwa aksi unjuk rasa, serta tuntutan dan penolakkan kenaikan BBM bersubsidi (solar dan pertalite) yang disampaikan merupakan aspirasi dari rakyat. 

"Kami meneruskan aspirasi dari rakyat tersebut, dan meminta DPRD Rohil meneruskan aspirasi tersebut ke DPR RI dan pemerintah pusat," Ramdhani, kepada awak media jelang bubaran. 

Adapun poin yang disampaikan, sebut Ramdhani, pertama meminta kepada DPRD Rohil meneruskan aspirasi masyarakat Rohil, yang menolak kenaikan harga BBM bersubsidi (solar dan pertalite), kedua tidak menaikkan tarif listrik, ketiga usut tuntas mafia migas ataupun yang lainnya di BUMD atau BUMN, dan keempat penuntasan kesenjangan sosial di kabupaten Rokan Hilir. (amran)