Siapakah Tabrani Rab? Berikut Rangkuman Kisah Hidupnya

Senin, 15 Agustus 2022

Dr. dr. Susiana Tabrani, M.Pd Pembina Yayasan Abdurrab

PEKANBARU, Riautribune.com - Riau berduka atas kepergian seorang tokohnya. Kabar duka tersebut didapati dari unggahan di media sosial Facebook.

Tokoh Riau yang telah berpulang ke hadapan Sang Pencipta tersebut adalah Profesor Tabarani Rab.

Profesor Tabrani Rab diketahui menghembuskan nafas terakhirnya setelah menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Awal Bros di jalan Sudirman Pekanbaru.

Profesor Tabrani Rab menghembuskan nafas terakhirnya pada Minggu, 14 Agustus 2022 pada pukul 19.46 WIB.

Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya Profesor Tabrani Rab sudah menjalani perawatan medis yang sebelumnya mengidap penyakit komplikasi.

Kabar duka tersebut diketahui setelah salah satu anaknya, dr Susiana Tabrani menggunggah komentar pada kolom status laman Facebook miliknya.

dr Susiana Tabrani menuliskan berita duka di laman Facebook lewat akun pribadinya pada Minggu malam pukul sekitar pukul 20.30 WIB.

"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Innalillahi Wa'inna ilaihiroji'un, telah berpulang ke RAHMATULLAH Prof. Dr. dr. Tabrani Rab, Sp.P pada pukul 19.46 WIB di Rumah Sakit Awal Bros Sudirman Pekanbaru," tulis Susiana Tabrani.

"Semoga arwahnya diterima dan mendapat tempat yg mulia disisi Allah SWT, diterima segala amal ibadahnya, diampunkan segala dosanya, dihindarkan dari azab kubur, dilapangkan, diterangkan dan dijadikan kuburannya laksana Taman Syurga dan dimasukkan ke dalam Syurga Firdaus. Aamiin Ya Robbal Alamin," sambung Susiana.

Siapakah Tabrani Rab?

Berikut ringkasan profil Tabrani Rab yang berhasil dirangkum Roautribune.

Tabrani Rab kelahiran asli Riau, lahir Bagansiapiapi pada 30 September 1941.

Ibu dari Tabrani Rab bernama Zaenab binti Syukri yang merupakan keturunan keluarga Bagansiapiapi.

Ayah dari Tabrani Rab adalah Abdurrab bin Said dari Siak Sri Indrapura.

Semasa kuliah Prof. Tabrani adalah seorang aktivis juga ketua HMI.

Pada tahun 1967 Tabrani Rab dipanggil oleh Gubernur Arifin Ahmad ke Pekanbaru untuk membantu dalam membangun Riau.

Saat dipanggil oleh Gubernur Riau di masa itu adalah Arifin Ahmad, Tabrani Rab baru saja menyelesaikan pendidikan dokternya di Universitas Padjajaran Bandung.

Semasa awal kembalinya Tabrani di Pekanbaru, menjadi tenaga pengajar di Universitas Riau dan menempati rumah dinas di jl.Pattimura no 1 Pekanbaru.

Keprihatinannya melihat kondisi masyarakat miskin di provinsi yang kaya sumber daya alam ini, membuatnya ingin mendirikan lembaga pendidikan.

Hal tersebut membuat Tabrani mencoba berdiskusi dengan tokoh pendidikan Riau, Soeman HS dan Gubernur Riau masa itu, Arifin Ahmad.

Hasil diskusi dengan Soeman HS dan Arifin Ahmad, Tabrani Rab disarankan untuk mendirikan yayasan.

Kemudian Tabrani Rab mendirikan Yayasan Abdurrab yang bergerak dibidang pendidikan dan kesehatan.

Adapun yang menjadi dasar dibentuknya yayasan Abdurrab adalah bentuk kepedulian dan keprihatinan terhadap kondisi pendidikan dan kesehatan masyarakat Riau.

Beriring waktu, sebagai seorang dosen di Universitas Riau dan seorang dokter spesialis Paru, Prof dr H Tabrani Rab merasakan adanya ketidak adilan pemerintah pusat.

Ketidak adilan menurut Tabrani adalah pemerintah pusat terasa berat sebelah dalam membagi hasil sumber daya alam Riau berupa minyak.

Hal tersebut dinilai Tabrani Rab dari kekayaan alam Riau yang dikelola oleh pemerintah pusat namun kemiskinan di Riau sangat memprihatinkan.

Kemudian Tabrani Rab berani mencetuskan agar pemerintah pusat memperharikan masyatakat Riau.

Oleh sebab itulah seorang Tabrani Rab dikenal dengan Presiden Riau Merdeka.

Dibidang lain, Tabrani Rab mendirikan Rumah Sakit Paru di jalan Jend. Sudirman No. 410 dan pada tahun 1979 mendirikan Rumah Sakit Tabrani II di jalan Riau Ujung No. 73 Pekanbaru.

Namun Rumah sakit Tabrani II belum berfungsi maksimal sehingga tahun 1994 didirikanlah lembaga pendidikan pertama kali yaitu SMK Analis.

SMK Analis tersebut didirikan, juga karena keprihatinan Profesor Tabrani terhadap tenaga kesehatan yang melakukan pemeriksaan di Laboratorium di Puskesmas dan Rumah Sakit yang banyak diisi oleh tenaga tamatan SMA yang dinilainya tidak layak dari segi pendidikan.

Pada tahun 1994 beliau juga mendirikan Akademi Keperawatan dimana kampus dan sekolah tersebut berlokasi di jalan Riau Ujung No. 73 yang semula Rumah Sakit Tabrani II yang kemudian dijadikan kampus dan Institusi Pendidikan.

Sejak tahun 1996, Profesor Tabrani Rab disertai oleh anaknya, Susiana Tabrani yang baru menyelesaikan pendidikan dokternya di Universitas Sumatera Utara, terus mengembangkan lembaga pendidikan.

Pada tahun tahun berikutnya, terlahirlah akademi analis farmasi dan makanan, akademi fisioterapi, akademi kebidanan, akademi analis kesehatan.

Pada tahun 2005, institusi kesehatan akhirnya memiliki izin menjadi universitas yang bernama Universitas Abdurrab.

Universitas tersebut terdiri atas Fakultas Tekhnik, Fisipol, Fakultas Psikologi, dan Fakultas Ilmu Kesehatan.

Pada tahun 2008, akhirnya cita cita Profesor Tabrani Rab tercapai, yaitu memperoleh izin Fakultas Kedokteran Dikti. (Reynold)