DPD API Riau Gandeng Banyak Pihak dan Instansi di Pekanbaru dalam Bakti Sosial Donor Darah

Ahad, 14 Agustus 2022

PEKANBARU, Riautribune.com - Asosiasi Pendeta Indonesia (API) DPD Riau, bergandengan tangan dengan Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Provinsi Riau, Yayasan Berkat Bintang Bangsa Provinsi Riau, PW Nahdatul Ulama Riau dan beberapa ikatan lainnya, mengadakan bakti sosial pada Sabtu dan Minggu, 13 dan 14 Agustus 2022.

Mengambil tempat di Central Plaza Suzuya Pasar Sukaramai, di jalan Ahmad Yani Pekanbaru, kegiatan tersebut juga terlaksana berkat kerjasama dengan Palang Merah Indonesia dan Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru.

Terpantau turut menghadiri adalah tokoh adat melayu Riau, Datuk Marjohan Yusuf, Ketua PMI kota Pekanbaru Drs H M Noer, Ketua PMI provinsi Riau, Syahril Abubakar dan yang mewakili Pj Walikota Pekanbaru.

Ketua Asosiasi Pendeta Indonesia (API) DPD Riau, Pdt Hendrik Samosir STh mengatakan bahwa kegiatan bakti sosial donor darah tersebut mengambil tema 'Darahku Indonesia'.

"Kegiatan ini adalah bakti sosial yang kita adakan bersama banyak pihak yang mendukung dalam menjalin tali persatuan, dengan mengambil tema Darahku Indonesia, dengan maksud adalah kita semua sama. Warga Negara Indonesia yang berjiwa sosial, lewat donor darah, kita bisa menolong sesama kita," ucap Hendrik kepada Riautribune pada Sabtu, 13 Agustus 2022.

Kegiatan bakti sosial donor darah tersebut, berdasarkan penyampaian Pdt Anton Situmeang MPdK selaku Sekretaris DPD API Riau sekaligus Ketua Pelaksana kegiatan, menargetkan 500 peserta donor massal.

"Kita menargetkan 500 kantong darah pada kegiatan donor darah yang kita adakan selama 2 hari ini," jawab Anton Situmeang saat dimintai keterangan oleh Riautribune pada Minggu, 14 Agustus 2022.

Ia juga menjabarkan bahwa pada hari pertama pelaksanaan, kegiatan tersebut telah mengumpulkan kurang lebih 300 kantong darah dari pendonor.

"Pada hari pertama pelaksanaan, kita sudah mendapatkan kurang lebih 300 kantong darah dari pendonor yang berhati mulia," lanjut Anton Situmeang.

Kepada peserta donor darah yang telah memberikan perhatiannya, pihak panitia dan seluruh tim yang terkait memberikan souvenir yang berisi beras, gula, minyak goreng dan vitamin untuk mengapresiasi kepedulian pendonor.

Dari pendonor yang sedang menunggu selesai proses tranfusi darah, didapati informasi bahwa mereka mengetahui kegiatan tersebut melalui media sosial.

"Dari medsos (media sosial), dari instagram," jawab salah satu peserta wanita yang tidak ingin namanya disebutkan.

"Dikasih tahu teman. Teman saya itu dapat infonya dari facebook, ada juga teman saya yang dapat info dari ig (instagram)," jelas Chyntia Lim, gadis berusia 20 tahun tersebut.

"Kita dapat informasinya dari warta di gereja kita," jelas ibu rumah tangga yang bernama Devi Simanjuntak.

Sebelumnya, diketahui bahwa pengurus  Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Pendeta Indonesia provinsi Riau ( DPD API provinsi Riau) lakukan kunjungan silaturahmi ke kediaman Ketua PWNU Riau.

H T Rusli Ahmad SE MM selaku ketua PWNU Riau menyambut baik kunjungan dari pengurus DPD API Riau tersebut di Komplek Agrowisata Rumbai Palas pada Rabu, 20 Juli 2022 lalu.

Dalam kunjungan tersebut, Pdt Hendrik Samosir STh ditemani oleh jajaran pengurus lainnya.

Pengurus DPD API Riau yang turut mendampingi adalah Pdt Anton Situmeang MPdK selaku Sekretaris, Pdt Ir Bistok Sihombing MTh selaku Bendahara dan Pdt Ekel Sihotang selaku Penasehat DPD API Riau.

Dalam pertemuan tersebut, DPD API Riau menyampaikan rencana kegiatan DPD API Riau untuk bersama dengan PWNU Riau untuk mengadakan donor darah massal dengan tema "Darahku Indonesia". 

Ketua PWNU Riau, H T Rusli Ahmad SE MM, menyambut baik maksud tujuan dari Ketua dan jajaran Pengurus DPD API Riau terkait kegiatan Donor Darah yang juga sekaligus dalam rangkaian perayaan HUT RI Ke-77

"Saya mengapresiasi kedatangan silaturahmi dan segala niat tujuan mulia dari kegiatan donor darah tersebut, kita menyambut baik dan mendukung penuh kegiatannya," ucap Rusli Ahmad kepada media.

"Inilah bentuk Nasionalisme dengan jiwa kebangsaan, toleransi dan saling membantu antar umat beragama. Inilah yang diharapkan pendiri bangsa kita dahulu,  Indonesia yang berbentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Walau berbeda tetapi tetap satu," tutup Rusli Ahmad. (Reynold)