Korban Tewas Akibat Gempuran Israel di Gaza Jadi 29 Orang

Ahad, 07 Agustus 2022

JAKARTA, Beritaone.id - Korban tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza meningkat menjadi 29 orang. Angka tersebut diumumkan Kementerian Kesehatan Jalur Gaza, Palestina pada Minggu (7/8).

Jumlah itu meningkat delapan orang dari data yang diungkap pada Sabtu (6/8). Kala itu, otoritas mengumumkan setidaknya 23 orang, termasuk enam anak-anak meninggal dunia dalam serangan Israel di Jalur Gaza.

Tak hanya itu, serangan tersebut juga dilaporkan melukai setidaknya 215 orang. Berdasarkan catatan Palestina, para anak yang tewas merupakan korban serangan udara Israel di Jabalia.

Namun, Israel menyangkal semua tudingan itu dan mengatakan anak-anak tersebut tewas akibat roket yang ditembakkan gerilyawan Gaza ke Israel namun gagal.

"Pasukan keamanan Israel tidak menyerang Jabalia dalam beberapa jam belakangan. Insiden ini justru terbukti akibat salah tembak roket yang dilakukan Jihadi Islam," demikian pernyataan pemerintah Israel yang dikutip AFP.

Saling gempur ini bermula pada Jumat (5/8), ketika Israel melancarkan serangan udara sebagai upaya pencegahan. Menurut mereka, kelompok Jihad Islam tengah menyusun rencana untuk menyerang Israel.

Setidaknya 15 orang tewas akibat serangan Israel tersebut, salah satunya anak perempuan berusia lima tahun. Sementara itu, 55 warga Palestina lainnya juga terluka.

Tak tinggal diam, Jihad Islam lantas membalas dengan menembakkan lebih dari 100 roket ke arah Israel. Namun, tak ada korban dalam serangan ini.

Israel menyatakan bahwa mereka akan terus menggempur. Serangan itu bahkan bisa bertahan sampai sepekan ke depan.

"[Pasukan] bersiap untuk operasi bertahan hingga sepekan," ujar seorang juru bicara militer Israel kepada AFP, Sabtu (6/8).

Jubir itu kemudian mengatakan bahwa hingga saat ini, belum ada perundingan damai antara Israel dan Hamas. Sumber kelompok milisi Jihad Islam di Palestina juga menegaskan tak akan ada gencatan senjata dalam waktu dekat.

"Untuk gerakan kami, fokusnya di medan perang," ujar sumber tersebut.

Terpisah, Gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ) mengakui salah satu komandan senior bersenjata tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza.

"Brigade Al-Quds (Brigade Yerusalem) berduka atas pemimpin Khaled Mansour, anggota dewan keamanan dan komandan wilayah selatan (Jalur Gaza) yang menjadi martir akibat serangan udara Israel kemarin (Sabtu)," ungkap kelompok itu, dikutip dari Reuters, Minggu (7/8).

Brigade Al-Quds adalah sayap bersenjata kelompok tersebut.