Reshuffle Jilid II, Jokowi Harus Evaluasi Kinerja Seluruh Menteri

Senin, 30 Mei 2016

internet

JAKARTA – riautribune : Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing menjelaskan,‎ Presiden Joko Widodo (Jokowi) terlebih dahulu harus mengevaluasi jabatan seluruh menteri di Kabinet Kerja sebelum melakukan reshuffle jilid II yang dikabarkan akan berlangsung usai perayaan Idul Fitri 1437 Hijriah.

"Kalau misalkan reshuffle itu dilakukan, Presiden harus mengevaluasi seluruh jabatan para menterinya. Kalau ada yang tidak mampu menjalankan keinginan Presiden, sebaiknya dikeluarkan saja," papar Emrus Senin (30/5/2016).

Ia mengatakan, salah satu keinginan Presiden Jokowi adalah menurunkan harga daging sapi sebesar Rp80 ribu saat Ramadan nanti. Apabila tidak berhasil, Emrus melanjutkan, sebaiknya Menteri Perdagangan Thomas Limbong dan Menteri Pertanian dan Perternakan Andi Amran Sulaiman masuk dalam bidikan pembantu presiden yang akan dicopot.

"Misalkan keinginan Presiden harga daging Rp80 ribu saat Lebaran jangan sampai segitu kalau tidak mampu di-reshuffle saja jabatan menteri yang berkaitan dengan itu," tuturnya.

Ia menambahkan, selain mengganti para menteri yang tidak sanggup menjalankan keinginan Presiden Jokowi.‎ Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut juga diimbau mengganti paru pembantunya yang membuat gaduh jalannya Kabinet Kerja di pemerintahan.

"‎Setelah melakukan evaluasi jabatan seluruh menteri ya, saya juga menyarankan Bapak Presiden mengganti para menteri yang membuat gaduh jalannya kabinet pemerintahan. Yang membuat kegaduhan publik itu dicopot saja semua," ujar Emrus.(okz/rt)