Prostitusi Berkedok Warung Kopi dan Panti Pijit Menjamur di Tualang

Ahad, 05 Juni 2022

SIAK, Riautribune.com - Prostitusi kembali menjamur dan meresahkan masyarakat di Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Riau. Pria hidung belang dari kalangan anak sekolah hingga kakek-kakek pun tampak silih berganti singgah menikmati jasa layanan esek-esek yang disuguhkan.

Seakan kebal hukum, para pelaku-pelaku bisnis yang kerap disebut bisnis lendir ini tampak bebas buka usaha tanpa ada penindakan hukum.

Tidak hanya cafe remang-remang saja, saat ini sudah banyak panti pijit, warung kopi bahkan rumah makan yang menyediakan jasa portitusi dengan wanita-wanita yang berasal dari luar daerah Riau.

Salah satunya seperti di warung kopi Sunda, yang berada di jalan raya Perawang-Minas kilometer 12, Kampung Perawang Barat, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Riau ini. Dua orang wanita yang bekerja sebagai pelayan di warung tersebut, saat Riautribune.com melakukan investigasi mengaku berasal dari daerah Subang, Jawa Barat dan baru 2 Minggu tiba di kecamatan berjuluk Kota Industri Perawang itu.

"Baru dua Minggu bang, yuk masuk bang, pijit sama enak-enaknya 300 ribu aja bang, "sebut salah satu wanita saat menyuguhkan segelas kopi kepada awak media, Jum'at 3 Juni 2022 malam.

Pengakuan wanita bertubuh mungil berkulit sawo matang mengenakan pakaian seksi itu ia masih barusia 18 tahun. Ia juga mengaku baru kali ini terjun ke dunia portitusi tersebut.

"Masih 18 tahun saya bang. Ayok lah masuk bang, mau sampai pagi pun boleh juga, 1 juta aja bang. Saya baru kali ini kerja begini bang, pokoknya Abang saya puasin deh," katanya sembari merayu.

Tak hanya 1 warung kopi saja, ada sekira 8 warung yang berjejer di tepian jalan tersebut, yang menjajakan jasa pijat plus-plus. Bahkan beberapa warung juga menyediakan minuman keras.

Tak jauh dari lokasi itu, masih di lintas Perawang Minas Kilometer 12, mengarah ke kota industri Perawang, ada sebuah warung makan dan pondok jamu yang juga menyediakan jasa esek-esek. 

Dari keterangan salah seorang wanita di warung tersebut, warung-warung yang menyediakan jasa pijat plus-plus ini sudah banyak di Perawang. Seperti di jalan balak arah ke sungai naga, Jalan Pemda dan Jalan pipa. Semuanya menjajakan hal yang sama.

"Wah, kalau disini gak pusinglah bang mau cari cewek, dah banyak disini, jalan balak itu ada, jalan Pemda ada, jalan pipa juga ada bang. Tapi disini aja bang, pasti puas kok bang," ungkapnya.

Maraknya portitusi di Kecamatan Tualang ini sontak menjadi keresahan masyarakat. Penyakit sosial tersebut menjadi sorotan dan komentar dan tanggapan.

Seperti komentar salah satu Pemuda Tualang bernama April. Ia mengaku prihatin dengan maraknya portitusi yang sangat bebas di kota Industri tersebut.

"Sangat miris sekali, bagaimana nasib anak-anak kita nanti jika mereka ketagihan pergi ke warung-warung itu, tentu nantinya jika uang jajannya kurang anak-anak melakukan tindakan pidana seperti mencuri. Belum lagi masalah penyakit seperti Aids dan HIV," paparnya.

Ia pun meminta pemerintah setempat agar segera menertibkan serta menutup tempat-tempat maksiat di kecamatan Tualang.

"Kita minta pemerintah tegas menyikapi ini. Jangan sampai image kota ini menjadi jelek serta mindset generasi penerus jadi rusak nantinya. Semoga permasalahan ini segera ditindak lanjuti para pemangku negeri ini," harapnya.

Sementara itu, Ketua Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kecamatan Tualang, H Risman kepada riautribune.com, Sabtu 4 Juni 2022 mengaku berang dengan menjamurnya tempat-tempat portistusi ini.

"Selain merusak adat, ini juga merusak moral. Kami selaku lembaga adat sangat kesal dengan menjamurnya tempat-tempat seperti ini," ungkapnya.

Ketua LAMR Tualang itu pun mengatakan, pihaknya akan menyurati unsur Upika Kecamatan Tualang, agar segera mengambil sikap.

"Kita akan segera menyurati dan bermusyawarah dengan pihak-pihak terkait, seperti pemerintah kecamatan, tokoh masyarakat, tokoh agama, pihak kepolisian dan lainnya terkait hal ini," tegasnya.

Diketahui, pada bulan suci Ramadhan tahun 2022 ini, pemerintah Kabupaten Siak melalui Satuan Polisi Pamong Praja, telah melakukan razia ketempat-tempat panti pijit yang tersebut di beberapa kecamatan, seperti Dayun, Koto gasib dan Kecamatan Tualang. (Rizal Iqbal)