Novanto Jadi Ketum, Golkar DKI Kini Buka Peluang Usung Ahok

Rabu, 18 Mei 2016

internet

JAKARTA - riautribune : DPD I Golkar DKI menjadi salah satu kubu yang berniat menantang Gubernur DKI incumbent Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilgub DKI. Namun niat itu kini diurungkan.

Setelah estafet kepemimpinan Golkar berpindah ke Setya Novanto, Golkar DKI mengubah sikap. Kini, Golkar DKI yang sempat ingin menggalang dukungan parpol lain demi bisa menghadang Ahok, membuka kemungkinan mendukung mantan kader Golkar itu.

"Kita kan lagi survei. Pak Ahok masuk dalam survei itu. Selain itu ada Risma, Yusril, Ganjar, termasuk Sjafrie Sjamsoeddin. Nanti setelah survei rampung awal Juni, kita akan laporkan resmi ke Ketum Setya Novanto untuk jadi pertimbangan DPP," kata Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Zainuddin kepada detikcom, Rabu (18/5/2016). Golkar memiliki 9 kursi di DPRD DKI Jakarta.

Oding, sapaan akrab Zainuddin, menegaskan hingga saat ini partainya belum menentukan sikap untuk Pilgub DKI 2017. Dia menepis anggapan Golkar DKI sudah menutup pintu bagi Ahok.

"Kita menghormati pilihan Pak Ahok dalam ruang independen. Tapi kan ada mekanisme pemilihan melalui sistem kepartaian. Apa pun petunjuk DPP, keputusan ketum, Golkar DKI akan patuh," ujar Oding.

"Semua masih berpeluang untuk diusung Golkar," ujar Oding menjawab pertanyaan soal kemungkinan Golkar mengusung Ahok.

Maret 2016 lalu, Golkar DKI punya sikap yang berbeda. Golkar menutup pintu bagi Ahok. Bahkan menggalang kekuatan parpol-parpol lain untuk berhadapan dengan Ahok.

Namun, sinyal dari Setya Novanto soal Ahok sepertinya mengubah sikap Golkar DKI. Novanto mengatakan Ahok adalah sahabatnya, dan dia akan mengevaluasi sikap Golkar di Pilgub DKI.

"Kita akan evaluasi (soal Pilgub DKI). Dan Ahok kan sahabat saya," kata Novanto usai penutupan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar di Bali Nusa Dua Convention Center, Badung, Selasa (17/5/2016).(dtk/rt)