Insiden SD Texas: Penembakan ke-30 di Sekolah AS Sepanjang 2022

Rabu, 25 Mei 2022

JAKARTA, Riautribune.com - Amerika Serikat kembali dikejutkan dengan penembakan massal yang terjadi di sekolah dan merenggut nyawa anak-anak.

Remaja 18 tahun yang diidentifikasi bernama Salvador Ramos melontarkan tembakan membabi-buta ke arah anak-anak di Sekolah Dasar Robb, Uvalde, Texas Selatan, hingga menewaskan 19 anak dan 2 orang dewasa.

Ramos diketahui siswa SMA Uvalde dan berkewarganegaraan AS. 

Aparat berwenang menuturkan pelaku beraksi sendirian. Hingga kini, motif penembakan belum terungkap.

Pelaku sendiri tewas di tempat kejadian setelah tertembak polisi karena melawan.

Insiden di SD Robb ini merupakan penembakan massal ke-30 yang terjadi di sekolah dasar hingga menengah atas AS sejak awal 2022.

SD Robb mengajar kelas dua hingga empat (siswa 7-10 tahun) dan memiliki 535 siswa pada tahun ajaran 2020-21, menurut data negara. Sekitar 90% siswa adalah orang Hispanik dan sekitar 81% siswa berasal dari keluarga dengan ekonomi kurang beruntung.

Sementara itu, sejak awal 2022, total 38 penembakan di sekolah publik AS dan universitas sudah terjadi dan menyebabkan setidaknya 10 orang meninggal dunia dan 51 orang terluka, seperti dikutip CNN.

Penembakan di SD Robb merupakan yang paling mematikan sejak penembakan di SMA Marjory Stoneman Douglas, Florida, pada Februari 2018 lalu. Insiden itu menewaskan 17 orang.

Pembantaian di SD Robb juga merupakan penembakan paling mematikan yang terjadi di sekolah dasar AS sejak insiden penembakan di SD Sandy Hook, Connecticut, yang menewaskan 20 anak dan 6 orang lainnya pada 14 Desember 2012.

Sementara itu, menurut Gun Violence Archive (GVA) total ada 212 insiden penembakan massal di AS sejak awal tahun ini hingga Selasa (24/5).

Itu berarti lebih banyak penembakan massal terjadi di AS ketimbang jumlah hari di 2022 yang telah terlewati. Hari Selasa, 24 Mei, merupakan hari ke-144 di 2022.

Dilansir CNN, GVA mengartikan penembakan massal sebagai insiden penembakan yang melukai atau menewaskan 4 orang lebih, tidak termasuk pelaku.

Dalam pidato emosionalnya di Gedung Putih pada Selasa (24/5) malam, Presiden Joe Biden menegaskan ini waktunya warga AS, terutama legislator Negeri Paman Sam, benar-benar mendukung pengetatan aturan kepemilikan senjata yang selama ini menjadi perdebatan sengit.

"Atas nama Tuhan, kapan kita akan mendukung reformasi hukum kepemilikan senjata (gun lobby)? Ini waktunya mengubah rasa sakit dan kehilangan dalam aksi nyata bagi seluruh orang tua dan warga di negara ini. Kita harus memperjelas kepada para pejabat terpilih: Ini waktunya beraksi," ucap Biden dalam pernyataan persnya seperti dikutip AFP.

"Kehilangan seorang anak seperti separuh jiwa Anda direnggut," kata Biden lagi yang sedikit bercerita soal pengalaman pribadi kehilangan anak dan istri yang tewas karena kecelakaan.