Protes Selama 2 Jam, Timnas Esport Tetap Kalah dari Filipina

Jumat, 20 Mei 2022

JAKARTA - Timnas ESports Mobile Legends Bang Bang (MLBB) melakukan protes hingga prosesi pengalungan medali tertunda selama dua jam usai final SEA Games 2021 (2022).

Laga final Indonesia vs Filipina ini berlangsung di Vietnam National Convention Center, Hanoi, Jumat (20/5). Dalam laga pemungkas ini Indonesia dinyatakan kalah 1-3, yang kemudian berlanjut dengan protes keras.

Protes dari Indonesia karena pemain Filipina dianggap banyak meminta penundaan atau penghentian pertandingan. Dalam aturan handbook perlombaan, penundaan di tengah laga maksimal hanya lima kali.

Dalam praktiknya, pemain Filipina langsung memulai gim tanpa memberitahu terlebih dahulu ke wasit seusai jeda. Kondisi itu membuat pemain Indonesia terkejut sehingga bisa dengan mudah diserang lawan.

Manajer Timnas ESports, Tjahjono Prasetyanto menyebut ada sejumlah kejanggalan, yakni ada banyak 'pause'. Karena itu Indonesia mengajukan nota protes dan meminta pertandingan ulang.

"Di technical handbook aturannya lima [pause] yang boleh. Kedua, kita sudah ajukan banding terkait pause tersebut apakah sengaja atau tidak," kata Tjahjono seusai pengalungan medali.

"Artinya kalau sengaja, maka mood pemain yang sedang bermain terganggu. Harusnya secara fair kalau pause mau dicabut diinfokan. Rata-rata langsung main lagi. Mereka lakukan hal-hal seperti itu," ujar Tjahjono menambahkan.

Kendati demikian kecurigaan Indonesia soal kesengajaan dan pengulangan gim tak bisa dipenuhi. Pasalnya tidak ada rekaman pembicaraan dari para atlet dalam pertandingan tersebut.

"Kita protes ke panitia cuma mereka katakan hal itu tidak terbukti. Biasanya penyelenggaraan pertandingan ESports ada rekaman. Ini sama sekali tidak ada. Jadi pausenya karena apa tidak bisa diketahui," kata Tjahjono.

Adapun anggota Timnas MLBB yang tampil di partai final ini adalah Albert Neilsen Iskandar, Gilang 'Sanz', Calvin Winata, Nicky Fernando Pontonuwu, Calvin 'Vynnn', Rivaldi Fatah, dan Ihsan Besari Kusudana.

Rivaldi mengatakan pertandingan yang berlangsung pagi hari menjadi kendala. Persiapan selama tiga bulan juga dirasa kurang. Karenanya hal ini ingin dijadikan pelajaran untuk ajang selanjutnya.

"Pertandingannya pagi, sih. Kami masih belum terbiasa. Mungkin itu jadi pembelajaran juga buat kita. Sama kondisinya lagi gak kondusif karena banyak pause-pause kendala koneksi juga," kata Rivaldi. *