Waspada 5 Dampak Terlalu Banyak Makan Telur Setiap Hari

Kamis, 19 Mei 2022

JAKARTA, Riautribune.com - Telur menjadi salah satu sumber protein yang baik dan mudah didapat. Namun, makan telur terlalu banyak bisa berdampak buruk pada tubuh.
Apa saja dampak terlalu banyak makan telur setiap hari?

Telur merupakan salah satu sumber makanan yang kaya akan nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Mengutip WebMD, satu butir telur mengandung 75 kalori, 7 gram protein, 5 gram lemak, 1,6 gram lemak jenuh, bersamaan dengan zat besi, vitamin, mineral, dan karotenoid.

Pada dasarnya, mengonsumsi telur setiap hari sah-sah saja. Asalkan konsumsi harian tak melebihi 1-2 butir telur.

Menukil Healthline, American Heart Association merekomendasikan konsumsi 1 butir telur per hari atau 7 butir per pekan. Jika melebihi batas, maka Anda berisiko mengalami beberapa kondisi.

Mengutip berbagai sumber, berikut dampak terlalu banyak makan telur.

1. Kolesterol tinggi
Kadar kolesterol dalam darah berpotensi meningkat saat Anda mengonsumsi terlalu banyak telur. Telur merupakan salah satu sumber lemak jenuh yang bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL).

Penelitian memperlihatkan, konsumsi dua butir telur per hari dapat memicu pembentukan trimetilamina N-oksida (TMAO) dalam tubuh. TMAO merupakan bahan kimia yang terkait dengan peningkatan risiko serangan jantung dan stroke.

2. Gangguan pencernaan
Dampak makan telur setiap hari terlalu banyak lainnya adalah gangguan pencernaan seperti perut kembung, gas, hingga sakit perut.

Gejala gastritis umumnya akan terjadi pada orang yang memiliki alergi telur. Dalam kondisi parah, gastritis bisa memicu muntah hingga feses berdarah.

3. Masalah jantung
Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, telur meningkatkan kadar kolesterol jahat yang menjadi salah satu faktor risiko utama masalah jantung.

Studi menemukan, orang yang banyak makan telur memiliki skor kalsium arteri koroner 80 persen lebih tinggi dibandingkan yang sedikit makan telur.

4. Diabetes
Sebuah penelitian menunjukkan, konsumsi terlalu banyak telur dapat meningkatkan risiko diabetes hingga 68 persen.

Studi lain menemukan, risiko diabetes ditemukan lebih tinggi 39 persen pada orang yang makan tiga butir telur atau lebih per minggu.

5. Resistensi insulin
Lemak alami pada telur bisa berdampak pada lonjakan kadar gula darah. Hal ini bisa meningkatkan resistensi insulin, yang membuat gula darah dalam tubuh tak bisa digunakan sebagai energi.

Dalam kondisi tersebut, pankreas akan memproduksi lebih banyak insulin. Akibatnya, kadar gula darah akan terus meningkat.