Tujuh Caketum Bersatu, Apakah Bentuk Koalisi Asal Bukan Novanto?

Ahad, 15 Mei 2016

Koalisi tujuh caketum untuk menolak voting terbuka.(internet)

BALI-riautribune: Tujuh caketum Partai Golkar, kecuali caketum nomor 2 Setya Novanto bersatu dan membuat kesepakatan untuk menolak pemilihan secara voting terbuka. Apakah ini tanda dari koalisi perjuangan mencari ketum Golkar asal bukan Novanto?

"Asal tidak nomor dua (Novanto) itu tidak ada. Kepentingan-kepentingan partai diutamakan dari pada kepentingan pribadi masing-masing," ungkap caketum No.3 Airlangga Hartarto usai jumpa pers bersama di arena Munaslub Golkar di BNDCC, Bali, Minggu (15/6/2016).

Hadir dalam jumpa pers caketum Golkar Ade Komarudin, Mahyudin, Syahrul Yasin Limpo, Azis Syamsudin, dan Priyo Budi Santoso. Sementara itu Indra Bambang Utoyo karena berada di luar arena meminta suaranya diwakilkan oleh Limpo.

Mereka bertujuh lalu meneken surat kesepakatan untuk memperjuangkan pemilihan Ketum dilakukan secara tertutup melalui voting. Airlangga memastikan bahwa tujuan mereka bersatu bukan untuk 'mengerjai' Novanto, tapi justru untuk mengawal jalannya munaslub.

Sebab mereka bertujuh mendapat kabar bahwa ada pertemuan antara salah satu caketum dengan pemilik suara padahal dilarang komite etik.

"Bukan (untuk asal bukan Novanto), yang penting munas jalan demokrasi, (kalau begitu siapapun pemenang), kami terima lapang dada," ucap Airlangga.

"Kenapa kami bertujuh ketemu, saya meyakini dengan pernyataan bersama ini mudah-mudahan rencana yang menurut pandangan kami kurang elok, dibatalkan. Pilih saja secara demokratis calon-calon ketum," imbuh Priyo.(dtc/rt)