Gelombang Panas Landa Arab Saudi, Suhu Makkah dan Madinah 49 Derajat Celsius

Sabtu, 14 Mei 2022

RIYADH, Riautribune.com - Pusat Meteorologi Nasional (NCM) Arab Saudi mengumumkan, Rabu (12/5/2022), suhu hingga 49 derajat Celsius dan angin berdebu akan melanda sebagian besar wilayah Arab Saudi mulai Jumat hingga Senin, 13-16 Mei 2022.

Pusat tersebut mengatakan wilayah Makkah dan Madinah diperkirakan akan mengalami gelombang panas, dengan suhu maksimum mencapai 46-49 derajat Celsius. Efek gelombang panas akan meluas ke bagian pantai Yanbu, Rabigh, Jeddah dan pantai Umluj selatan wilayah Tabuk.

Dilansir di Al Arabiya, Kamis (12/5/2022), gelombang panas akan disertai dengan angin berdebu aktif yang dapat menyebabkan jarak pandang horizontal nol. Kenaikan suhu panas ekstrem hampir 50 derajat Celsius biasanya tercatat di beberapa bagian Teluk Arab, termasuk Arab Saudi, Oman, UEA, dan Kuwait. 

Arab Saudi sebagian besar merupakan dataran tinggi gurun dengan musim panas yang panas dan musim dingin yang sedikit lebih dingin yang sesuai dengan geografinya. Namun, pengalaman puluhan tahun telah memungkinkan Kerajaan berhasil beradaptasi dengan lingkungannya.

Dikutip dari Expatica, Rabu (2/2/2022) Ibu Kota Kerajaan, Riyadh mengalami musim dingin yang temperamental. Hari yang hangat berganti dengan malam yang dingin, sementara musim panas terasa panas, dengan suhu mencapai 47 derajat. Kelembaban rendah, di sisi lain, memberikan sedikit kelegaan.

Musim dingin di pegunungan jauh di utara sangat dingin, dan bahkan mungkin ada salju. Sementara itu, suhu di pantai Laut Merah dan Teluk Persia panas dan lembab sepanjang tahun.

Dikutip dari Brittanica, suhu siang hari musim panas dari Juni hingga Agustus melebihi 38 derajat Celsius di hampir seluruh negeri. Suhu di gurun sering naik setinggi 55 derajat Celsius di musim panas. Kelembabannya rendah, kecuali di sepanjang pantai, yang bisa jadi tinggi dan sangat menyesakkan. Tingkat curah hujan juga rendah di seluruh negeri, sekitar 2,5 inci (65 mm) di Jeddah, sedikit lebih dari 3 inci (75 mm) di Riyadh, dan 3 inci di Al-Dammam.

Ini mengapa wilayah seperti Arab Saudi, berpotensi terjadinya gelombang panas karena cuaca panas yang tidak normal dan dapat terjadi dengan atau tanpa kelembaban yang tinggi, sehingga menutupi area yang luas, dan membuat banyak orang terpapar panas yang berbahaya.