PLTGU Riau Resmi Beroperasi dan Sediakan 275 MW Tenaga Listrik

Sabtu, 14 Mei 2022

PEKANBARU, Riautribune.com - Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Riau yang dioperasionalkan oleh PT Medco Ratch Power Riau (MRPR) sejatinya telah beroperasi komersial pada Februari 2022 lalu dan secara resmi dipublikasikan baru-baru ini.

Acara peresmian tersebut dihadiri oleh Direktur Utama PT PLN Persero, Darmawan Prasodjo, serta Wakil Gubernur Provinsi Riau, Edy Natar Nasution.

Sebagai informasi, Pembangkit Listrik tersebut berkapasitas 275 Mega Watt (MW) dan mampu menyediakan energi bagi 340 ribu pelanggan rumah tangga dengan daya 900 VA.

Hadirnya PLGTU tersebut, juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat serta menjadi titik awal untuk mengoptimalkan potensi daerah.

Dilansir dari media lain, Presiden Direktur Medco Power Eka Satria menjelaskan, dengan mesin combined cycle berbasis teknologi terkini, PLTGU Riau menghasilkan listrik yang efisien, ramah lingkungan dan memenuhi standar Internasional untuk emisi gas buang dan manajemen kualitas lingkungan.

Menurutnya, penyelesaian proyek PLTGU Riau menunjukkan komitmen Medco Power, terutama dalam mendukung program Pemerintah dalam mengembangkan infrastruktur mega-proyek kelistrikan.

"Sekaligus mengembangkan portofolio bisnis gas to power kami secara berkelanjutan," kata dia dalam keterangan tertulis pada Kamis (12/5/2022) lalu.

Sementara itu, Direktur Utama Medco Energi Hilmi Panigoro mengatakan bahwa PLTGU Riau merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam menyediakan energi bersih dan ramah lingkungan.

"Proyek ini juga sejalan dengan komitmen MedcoEnergi dalam mencapai emisi Net Zero untuk Scope 1 dan Scope 2 pada 2050 dan Scope 3 pada 2060 serta mendukung program energi transisi Pemerintah," ujarnya.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyatakan pengoperasian pembangkit yang masuk dalam proyek 35 ribu MW tersebut, menjadi bukti keberhasilan kolaborasi strategis antara PLN dengan produsen listrik swasta (Independent Power Producer/IPP) dalam penyediaan listrik nasional.

"PLTGU Riau 275 MW ini jadi capaian kita bersama. Di tengah tantangan kenaikan harga gas internasional yang sudah sampai US$ 30, sementara di dalam negeri untuk operasional pembangkit hanya US$ 4 saja. Kemudian dengan berbagai inovasi, PLN bisa menekan Biaya Pokok Penyediaan listrik jadi lebih murah hingga 6 sen, dari rerata di subsistem Riau 8 sen," jelas Darmawan.

Darmawan juga memaparkan bahwa pertumbuhan kebutuhan listrik di Sumatera sebesar 6%, lebih tinggi dibandingkan dengan Pulau Jawa yang pertumbuhannya sekitar 4,5%.

Menurutnya, memang untuk Sumatera dengan adanya tol dan berbagai pembangunan, muncul peningkatan kebutuhan listrik dari sektor perindustrian dan kegiatan ekonomi.

"Dengan PLTGU ini beroperasi, tentu listrik semakin andal dan berkualitas. Apalagi melihat pertumbuhan kebutuhan listrik di Sumatera, 11% datang dari sektor industri. Artinya potensinya besar. Untuk itu PLN siap menyambut tantangan memenuhi kelistrikan investor ke depan," pungkas Darmawan. (Reynold)