Bupati Amril: Biarlah Diisi Orang Tempatan

Ahad, 15 Mei 2016

BENGKALIS-riautribune: Sebagai daerah yang menjadi fokus dan lokus penempatan Guru Garis Depan (GGD) 2016, Bupati Bengkalis Amril Mukminin menilai program ini sangat tepat untuk pemerataan pelayanan pendidikan, terutama di daerah 3 T (terdepan, terluar dan terpencil). ''Alhamdulillah, untuk program pengadaan CPNS melalui formasi GGD 2016 mendapat kouta sebanyak 186 orang. Sebelumnya, jumlah yang kita usulkan sebanyak 800 orang,'' ungkap Bupati Amril saat menghadiri Rapat Koordinasi Penandatanganan Nota Kesepahaman Pengadaan CPNS GGD 2016 di Aula Grand Sahid Hotel, Jumat petang (13/5).

Bupati Amril sangat mendukung program GGD ini, karena menjadi salah satu solusi untuk penyaluran guru secara merata terutama di desa-desa terluar di Negeri Junjungan. Keberadaan program GGD ini, untuk memperkuat upaya mencerdaskan anak bangsa terutama di daerah terpencil dan terluar. ''Kita sangat mendukung program ini, sebagai upaya pemerataan pelayanan pendidikan guna meningkatkan kualitas pendidikan di daerah terluar dan terdepan. Selain itu, program ini merupakan berkah sekaligus angin segar bagi calon guru untuk mengikuti seleksi CPNS melalui program GGD,'' ungkap Bupati Amril.

Penyebaran guru di Kabupaten Bengkalis, jelas Bupati Amril, terutama di desa-desa  terpencil dan terluar dirasakan belum merata. Program ini, sebagai solusi dan jawaban untuk penyebaran guru di desa-desa terdepan dan terluar di Bengkalis. Bupati Amril menginginkan dalam proses penerimaan ini lebih memprioritaskan anak tempatan alias putra daerah. Hal ini, bukan berarti Kabupaten Bengkalis tidak terbuka dengan orang luar, tapi murni semata-mata agar program ini terlaksana dengan baik.

Jika memang harus anak-anak luar daerah diterima dalam program CPNS GGD ini, Bupati Amril menginginkan agar CPNS diikat dengan fakta integritas selama 15 tahun mengabdi di daerah terpencil. Kalau hal ini dilakukan, dapat memperkecil kemungkinan guru formasi GGD untuk mengajukan pindah tugas. ''Mengapa saya katakan demikian. Ada kekhawatiran, setelah mereka berstatus PNS nanti sibuk mengusulkan untuk pindah tugas. Tapi kalau orang tempatan yang ditugaskan di daerahnya, selain tahu dengan kondisi lapangan, mereka akan betah di daerahnya dan sangat kecil kemungkinan mengusulkan pindah,'' ungkap suami dari Kasmarni ini. (adv/rls/hms)