Survei Capres 2024: Prabowo dan Ganjar Teratas, Sandiaga Mencuat Ungguli Anies

Ahad, 10 April 2022

JAKARTA, Riautribune.com - Lembaga survei nasional Point Indonesia merilis hasil survei terbaru mereka bertajuk 5 Calon Presiden atau Capres 2024 Pilihan Publik. Beda dengan hasil di beberapa lembaga lainnya, nama Menteri Pariwisata Sandiaga Uno masuk dalam urutan ketiga kandidat presiden paling populer atau punya elektabilitas tertinggi di survei ini dengan persentase 21,7 persen.

"Kebanyakan di usia muda," kata Usmar, peneliti senior Point Indonesia yang juga Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) dalam keterangan tertulis, Minggu, 10 April 2022.

Ini adalah persentase suara responden yang diperoleh Sandiaga Uno dalam simulasi 5 nama kandidat. Dalam survei ini, suara untuk Sandi pun bahkan mengungguli nama yang kerap muncul di tiga besar Capres yaitu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

Dalam simulasi 5 kandidat di survei ini, nama paling populer adalah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan angka 28 persen. Lalu menyusul Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan angka 24,1 persen.

Barulah ada Anies di bawah Sandi dengan angka separuhnya saja yaitu 10,3 persen. Kemudian yang terakhir yaitu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan angka 7,2 persen.

Survei dilakukan dari 11 hingga 22 Maret 2022 dengan metode Multistage Random Sampling dengan sebaran secara proporsional di 34 provinsi. Jumlah sampling sebanyak 1.916 responden dan margin of error kurang lebih 2,24 persen.

Masuknya nama Sandi ini berbeda dengan hasil beberapa lembaga survei lainnya. Tahun lalu, ada Charta Politika yang melakukan survei pada 20-24 Maret 2021. Lembaga ini mencatat elektabilitas Prabowo menempati posisi teratas sebagai Capres 2024.

Dalam simulasi 12 nama, elektabilitas Menteri Pertahanan tersebut sebesar 19,6 persen. Di posisi berikutnya ada Ganjar dengan 16 persen, Anies sebesar 12,6 persen, Sandi 9,3 persen, dan Ridwan Kamil 8,1 persen.

"Ada tiga sosok calon kepala daerah dan dua sosok menteri," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya, Senin, 29 Maret 2021.