Ini Penjelasan FDA Soal Penerima Booster Kedua

Ahad, 03 April 2022

JAKARTA, Riautribune.com - Vaksin booster kini sudah cukup banyak diterima masyarakat Indonesia. Di Amerika, orang-orang bahkan didorong mendapatkan vaksin booster kedua.

Namun, sebenarnya siapa yang benar-benar membutuhkan booster kedua ini? Food and Drug Administration (FDA) mengizinkan suntikan Pfizer atau Moderna ekstra untuk siapa pun yang berusia 50 tahun atau lebih.

Selain itu, untuk beberapa orang yang lebih muda dengan sistem kekebalan yang sangat lemah. Hal ini disebut sebagai upaya untuk mendahului kemungkinan lonjakan virus corona berikutnya.

“Dengan kasus Covid-19 yang rendah di AS, mudah untuk mengabaikan penerimaan dosis tambahan, atau bagi mereka yang belum divaksinasi atau didorong untuk mendapatkan informasi terbaru,” kata Dr Erica Johnson, spesialis penyakit menular di American Board dari Ilmu Penyakit Dalam, dilansir dari japantoday, Ahad (3/4).

Dia menyarankan konsultasi terhadap dokter tentang perlu atau tidaknya booster kedua terkait dengan kondisi tubuh saat ini.

Kelompok usia 50 tahun ke atas bisa mendapatkan dosis tambahan setidaknya empat bulan setelah vaksinasi terakhir mereka. Begitu juga pasien dengan gangguan kekebalan yang parah, seperti penerima transplantasi organ. Orang dewasa dapat memilih vaksin Pfizer atau Moderna untuk suntikan ekstra mereka, tetapi Pfizer adalah satu-satunya pilihan untuk anak-anak.

Orang dewasa yang menerima vaksin dosis tunggal J&J sudah memenuhi syarat untuk mendapatkan booster dalam bentuk apa pun. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan hanya beberapa dari mereka yang mendapatkan vaksin lain.

Sebuah studi baru menemukan, suntikan kedua Moderna atau Pfizer lebih unggul dibandingkan dosis J&J kedua. Jadi, dianjurkan bagi siapa pun yang mendapat suntikan J&J kedua, selanjutnya dapat memilih dosis Moderna atau Pfizer.

Namun, jika mereka sudah memiliki salah satu dari penguat tambahan itu, CDC mengatakan hanya mereka yang memenuhi kriteria terbaru, usia atau sistem kekebalan yang lemah, yang memenuhi syarat untuk booster kedua.